Pasokan Daging Sapi dan Kerbau di Aceh Jelang Ramadan Dipastikan Aman

8 Maret 2023 12:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga memadati pasar untuk membeli daging sapi di Pasar Inpres Lhokseumawe, Aceh, Minggu (1/5/2022).  Foto: Rahmad/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga memadati pasar untuk membeli daging sapi di Pasar Inpres Lhokseumawe, Aceh, Minggu (1/5/2022). Foto: Rahmad/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasokan daging sapi dan kerbau di wilayah Aceh dipastikan aman menjelang ramadan. Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, mencatat ketersedian daging sapi dan kerbau untuk pemenuhan konsumsi di kabupaten atau kota di Aceh sebanyak 4.325 ton.
ADVERTISEMENT
“Kalau untuk ketersediaan daging beku sebesar 366 ton, sejauh ini masih baik-baik saja,” kata Zalsufran saat dikonfirmasi kumparan, Rabu (8/3).
Zalsufran mengungkapkan untuk harga daging sapi dan kerbau di Aceh rata-rata menunjukkan ada peningkatan. Harga daging sapi masih berkisar Rp 170.000-Rp 200.000 per kilogram. Sementara untuk daging kerbau mulai dari Rp 170.000-Rp 195.000 per kilogram.
“Sementara untuk daging beku, kisaran harga Rp 90.000 hingga 110.000 per kilogram,” terang Zalsufran.
Zalsufran mengimbau dinas terkait di seluruh kabupaten atau kota di Aceh untuk memantau ketersediaan dan stabilitas harga daging. Ia meminta ada kerja sama masing-masing daerah dalam menjaga pasokan tersebut.
“Ketersediaan daging ini sangat penting, terutama untuk menjaga stabilitas harga. Jika suatu daerah ketersediaan sapi pedagingnya sedikit, maka dapat bekerja sama dengan kabupaten lain yang ketersediaannya berlebih agar kebutuhan dan stok terpenuhi,” ujar Zalsufran.
ADVERTISEMENT
Menyangkut dengan kesehatan hewan setelah diserang wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), hingga kini pihaknya masih tetap melakukan pengawasan dan pelaksanaan vaksinasi. Zalsufran meminta, perangkat desa di Aceh untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat dan segera melapor ke petugas kesehatan hewan terdekat jika menemukan gejala penyakit pada ternaknya.
“Pelaksanaan vaksinasi tetap berjalan, itu tetap tidak berhenti. Kita tetap melakukan itu untuk menjaga status nol kasus PMK di Aceh,” tutur Zalsufran.