Nasib Ritel saat Pandemi: Matahari Department Store Tutup 13 Gerai Lagi

28 April 2021 8:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pusat belanja Matahari. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pusat belanja Matahari. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wabah corona yang belum juga usai membuat mal sepi pengunjung, penjualan di Matahari Department Store pun terus turun. Hal ini membuat perusahaan harus menutup 13 gerainya lagi tahun ini.
ADVERTISEMENT
Chief Financial Officer Matahari, Niraj Jain, mengatakan bisnis selama kuartal I 2021 masih terdampak oleh PSBB ketat yang berlaku hingga 8 Februari, yang kemudian berlanjut dengan PPKM Berskala Mikro yang sampai saat ini masih diterapkan.
"Perseroan dengan cermat mengawasi 23 gerai dalam pemantauan, dan berencana untuk menutup 13 gerai tahun ini,” kata Niraj dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/4).
Sementara sepuluh gerai lainnya masih akan terus ditinjau. Di sisi lain, perseroan juga tetap melakukan ekspansi dengan membuka satu gerai baru di Balikpapan, Kalimantan Timur pada April 2021.

Rugi Rp 95 Miliar pada Kuartal I 2021

Rencana penutupan 13 gerai tahun ini menggambarkan keuangan perusahaan yang merosot. Hal ini terlihat dari laporan kuartal I 2021, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatatkan penjualan kotor sebesar Rp 2,1 triliun. Capaian ini turun 23,6 persen dibanding realisasi pada 2020 dan lebih rendah 37,4 persen dibanding periode yang sama di 2019.
ADVERTISEMENT
Adapun selama tiga bulan pertama di 2021 perseroan berhasil mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 1,2 triliun. Sayangnya angka ini juga merosot 25 persen dibanding pendapatan 2020 dan turun 39,7 persen dibanding capaian 2019.
Matahari Mall Taman Anggrek jelang tutup Foto: Mirsan/kumparan
Dengan penjualan dan pendapatan yang masih lemah, Matahari Departemen Store pun masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp 95 miliar atau hampir sama dengan periode tahun lalu.

Tahun Lalu Matahari Tutup 25 Gerai

Sepanjang tahun lalu, saat wabah corona mulai masuk Indonesia, Matahari telah menutup 13 gerai format besar dan 12 gerai khusus, sehingga total ada 25 gerai yang ditutup. Tapi juga ada tiga gerai format besar baru, melengkapi jaringan menjadi total 147 gerai per Desember 2020.
Niraj mengatakan, kebijakan pembatasan sosial maupun pembatasan kegiatan masyarakat, diakui Niraj sangat mengganggu bisnis Matahari. Saat awal ditemukan kasus COVID-19 di Indonesia pada Maret, pihaknya menutup sementara hampir seluruh gerai, namun kemudian membuka kembali secara bertahap di Mei.
ADVERTISEMENT
Tapi di pertengahan September, pembatasan kembali diberlakukan yang mengakibatkan penutupan gerai atau pembatasan jam operasional, juga pembatasan jumlah pelanggan. Untuk menopang penjualan, Matahari Department Store meluncurkan inisiatif digital. Termasuk situs jaringan baru Matahari.com, beserta aplikasi berbasis Android dan IOS.

AEON Mal di Tanjung Barat Tunda Lagi Jadwal Operasional

Tak hanya Matahari yang harus menelan pil pahit karena menutup puluhan gerainya di mal. Masih berjalannya pembatasan manusia ke luar rumah membuat tempat perbelanjaan seperti AEON Mall Southgate-Tanjung Barat harus kembali menunda operasional perdananya.
PT AEON Mall Sinarmas Land (AMSL) Indonesia sebagai pengelola menyatakan pembukaan mal di samping Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan ini diundur menjadi akhir tahun ini. Sebelumnya, manajemen menyatakan akan dibuka kuartal I 2021.
ADVERTISEMENT
"AEON Mall Southgate-Tanjung Barat rencana akan dibuka pada akhir tahun ini," kata Direktur PT AMSL Indonesia Alphonzus Widjaja saat dihubungi kumparan, Jumat (23/4).
Menoleh ke belakang, AEON Mall Southgate-Tanjung Barat sebenarnya direncanakan beroperasi pada kuartal III 2020. Namun, pandemi corona yang belum kunjung reda membuat manajemen harus kembali menundanya.
Pembukaan mal di Tanjung Barat harus ditunda karena para penyewa belum siap akibat COVID-19, meskipun gedung telah siap 100 persen.
Pembangunan AEON Mall Tanjung Barat direncanakan sejak 2016 lalu dengan menggandeng Sinarmas Land. Keberadaan AEON Mall Tanjung Barat akan menambah jumlah pusat perbelanjaan asal Jepang ini di Indonesia.