Moeldoko Sebut Harga Beras Sudah Turun: Masyarakat Tak Perlu Panic Buying

1 Maret 2024 9:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Presiden Moeldoko saat memberikan keterangan pers di Gedung Bina Graha. Foto: Kantor Staf Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Presiden Moeldoko saat memberikan keterangan pers di Gedung Bina Graha. Foto: Kantor Staf Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko menggelar rapat bersama jajaran dari Kemenko Perekonomian, Kemendag, Kementan, Seskab, Bulog, dan BPS membahas permasalahan beras yang dalam beberapa waktu terakhir ini dikeluhkan masyarakat, Kamis (29/2) kemarin.
ADVERTISEMENT
Moeldoko mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir ataupun panik. Ia mengeklaim harga beras telah mengalami penurunan dan ketersediaan pasokan beras kualitas medium dan premium sudah normal.
"Masyarakat tidak perlu panic buying karena stok ada dan beli secukupnya," kata Moeldoko, dikutip Jumat (1/3).
Meski demikian, ia menegaskan penanganan masalah beras harus secara cepat dan detail. Apalagi, banyak masyarakat yang mengeluhkan kelangkaan stok beras di ritel modern.
Moeldoko mengatakan, harga beras di beberapa pasar induk sudah turun dan stoknya cukup. Namun, ada masalah dalam distribusi serta harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di ritel modern. Sehingga penanganan pangan dalam negeri harus dilakukan menyeluruh, salah satunya dengan relaksasi satgas pangan.
Pekerja menata beras di Gudang Bulog Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
“Utamanya, untuk mengisi dulu wilayah-wilayah yang stoknya terbatas di ritel modern,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Moeldoko juga menyoroti antrean warga dalam Operasi Pasar, di mana Bulog kehabisan stok beras 5 kilogram. Ini disebabkan keterbatasan pengemasan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dalam isian 5 kilogram.
"Distribusi dan pengemasan ini harus diusahakan secara cepat, supaya tidak ada lagi antrian,” tegas Moeldoko.
“Tempat antrian juga harus layak, gunakan semua sarana. Pemda, Kepolisian, Kodim semua harus ikut turun dan berpikir lebih detail, jangan asal dan sesuaikan kondisi riil di lapangan,” lanjutnya.
Soal masalah distribusi beras impor, Moeldoko menegaskan kepada Bulog untuk melakukan koordinasi dengan Pelindo dan Bea Cukai agar mempercepat proses pembongkaran stok beras impor di pelabuhan.
“Segera undang untuk bicara soal distribusi (beras), jangan lama di pelabuhan, prioritaskan” pungkasnya.
ADVERTISEMENT