Migrasi TikTok-Tokopedia Hampir Selesai, Pengamat: Pemisahan Backend Sudah Tepat

18 Maret 2024 14:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerja sama TikTok dan Tokopedia menciptakan layanan belanja Shop I Tokopedia. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kerja sama TikTok dan Tokopedia menciptakan layanan belanja Shop I Tokopedia. Foto: kumparan
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut proses migrasi Tiktok Shop ke Tokopedia sudah hampir rampung. Sebelumnya, Kemendag telah memberikan waktu bagi TikTok dan Tokopedia untuk melakukan migrasi sistem elektronik, sehingga nantinya transaksi pembayaran akan dikelola oleh sistem elektronik Tokopedia, bukan lagi TikTok Shop.
Pengamat teknologi informasi (IT) mengungkapkan pemisahan sistem elektronik TikTok Shop ke Tokopedia secara backend atau di belakang layar masih sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023.
Adjunct researcher di Centre for Digital Society, Universitas Gajah Mada (UGM), sekaligus praktisi teknologi informasi dan komunikasi, Tony Seno Hartono, mengatakan bahwa pemisahan sistem secara backend ini sebetulnya lebih aman. Sebab, backend adalah bagian dari situs web yang tidak dilihat oleh pelanggan.
Konsultan senior yang sudah menangani berbagai organisasi global ini juga menilai, pemisahan secara aplikasi atau situs justru berpotensi merusak keamanan siber dari sistem tersebut, dan akan mengurangi kenyamanan pengguna.
“Hal ini tidak harus berarti pengguna harus berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain, karena bisa mengurangi kenyamanan pengguna dan berpotensi merusak keamanan siber dari sistem tersebut," kata Tony di Jakarta Senin, (18/3).
Ia menambahkan, dalam satu aplikasi bisa terdapat beberapa sistem elektronik yang bekerja bersamaan, termasuk sistem yang datang dari satu atau beberapa perusahaan berbeda.
“Contoh nyata dari praktik ini adalah aplikasi seperti Traveloka. Konsumen bisa menemukan beragam sistem elektronik untuk berbagai keperluan, seperti pemesanan tiket pesawat yang terhubung ke sistem manajemen penerbangan dari berbagai maskapai berbeda, dan reservasi hotel yang terhubung ke sistem manajemen hotel dari hotel atau jaringan hotel yang berbeda,” katanya.
“Contoh lainnya yakni pembelian tiket kereta yang terhubung ke KAI, sistem pembayaran yang terhubung ke bank dan e-wallet, dan masih banyak lagi," sambung Tony.
Di balik layar, sistem elektronik promosi barang yang terjadi di TikTok sebagai etalase dan penyelesaian transaksi pembayaran yang terjadi di Tokopedia sebagai platform e-commerce, dapat dilakukan terpisah untuk memenuhi ketentuan regulasi.
Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, mengatakan, pihaknya sudah memanggil pihak Tokopedia terkait proses integrasi sistem TikTok Shop setelah investasi TikTok ke Tokopedia.
“Ini program integrasi antara TikTok Shop dengan Tokopedia, bukan TikTok ya, TikTok Shop,” kata Isy di Jakarta, Senin (4/3).
Isy juga menegaskan, TikTok sebagai media sosial, TikTok Shop sebagai social commerce, dan Tokopedia sebagai e-commerce. Namun saat ini, untuk pemisahan sistem antara TikTok Shop dengan Tokopedia, sudah dilakukan dan pembayaran sudah bisa langsung dilakukan di Tokopedia.
“Nah, ini yang sedang diselesaikan lagi. Memang janjinya TikTok, janjinya Tokopedia untuk pemisahan itu tidak mengganggu pengguna, sehingga pemisahan itu sangat-sangat seamless. Hampir nggak ketahuan kan. Tidak ada jump (out) nya kan, diklik gitu, di front end-nya langsung pindah sebenarnya,” pungkas Isy.