Menteri ESDM Dorong PLN Buat 5.000 SPKLU

4 April 2024 19:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan doorstop di PLN CNG Plant Gresik, Jawa Timur, Kamis (4/4/2024). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan doorstop di PLN CNG Plant Gresik, Jawa Timur, Kamis (4/4/2024). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri ESDM Arifin Tasrif mendorong PT PLN (Persero) untuk membangun 5.000 titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). PLN bersama mitra badan usaha lain saat ini telah membangun total 1.299 SPKLU di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Mesti diperbanyak lagi. Sekarang kan 1.200, kalau bisa tahun ini bisa 5.000," kata Arifin saat ditemui di sela kunjungannya di PLN CNG Plant di Gresik Jawa Timur, Kamis (4/4).
Sebanyak 1.229 SPKLU itu terdiri dari 899 unit SPKLU ada di Jawa, kemudian 152 unit di Sumatera, 55 unit di Kalimantan, lalu 64 unit di Sulawesi, 87 unit di Bali, 8 unit di Maluku, 27 unit di Nusa Tenggara, dan 7 unit di Papua.
Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Rest Area Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 130, Rabu (20/3/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Arifin mengatakan, menggunakan kendaraan listrik saat ini sudah menjadi pilihan masyarakat ketika mudik Lebaran. Untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran, PLN telah menyiapkan 239 unit SPKLU di seluruh rest area jalan tol Trans Jawa-Bali dan Trans-Sumatera.
"Ada (yang mudik dengan kendaraan listrik). Terutama kendaran roda empat. Tentu hemat, bisa berhemat bahan bakar 60 sampai 70 persen. Makannya dipasang di tol-tol di rest area yang fast charger," kata Arifin.
ADVERTISEMENT
Adapun dari 1.299 unit SPKLU tadi, yang dikelola sendiri oleh PLN sekitar 799, dan sekitar 500 lagi dikelola oleh badan usaha lain yang bermitra. Arifin mendorong PLN terus menambah unit SPKLU-nya.
"Kita selalu minta PLN menambah. Dan seharusnya dengan Pertamina sama-sama. Penambahan berangsur. Makannya saya minta bisa enggak dari 1.200 jadi 5.000. Kan infrastruktur harus ada dulu supaya orang harus nyaman kalau pergi jauh," pungkasnya.