Menteri ESDM Akhirnya Setujui Rencana Pengembangan Blok Masela

30 November 2023 14:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif akhirnya menyetujui revisi kedua soal rencana pengembangan alias plan of development (PoD) I Proyek LNG Abadi Blok Masela. Teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dalam program kerja pengembangannya ini.
ADVERTISEMENT
“Revisi kedua PoD I sudah disetujui Menteri ESDM pada 28 November 2023 kemarin,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (30/11).
Dwi mengatakan perubahan Product Sharing Contract (PSC) Masela dilakukan karena perusahaan migas Jepang, Inpex mengajukan penambahan investasi di CCS. Sementara dari SKK Migas, perubahan dilakukan untuk mengevaluasi penambahan investasi.
"Kemudian dari sisi kita, kita harus melakukan evaluasi dengan penambahan investasi itu bagaimana kita menjaga keekonomian projek itu sekaligus menjaga penerimaan negara," tuturnya.
"Itu sudah disetujui ya, revisi POD nya dan itu akan kita lanjutkan dengan nanti tentu saja disesuaikan dengan penyesuaian PSC," tambahnya.
Dengan disetujuinya revisi PoD ini, Blok Masela ditargetkan produksi mulai 30 Desember 2023.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Kamis (31/11). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Pemegang Hak Kelola Blok Masela

ADVERTISEMENT
Pertamina resmi mengempit 20 persen hak partisipasi Blok Masela, sementara Petronas sebesar 15 persen. Keduanya bergabung dengan Inpex Corporation yang masih menggenggam saham 65 persen.
Blok Masela yang terletak di Maluku ini memiliki luas 2.503 km2, dengan potensi Gas Di Tempat Awal (GIIP) sebesar 27.9 Trillion Cubic Feet (TCF). Sementara estimasi produksi Blok Masela yakni gas alam cair (liquified natural gas/LNG) sebesar 9,5 MMTPA, gas pipa sebesar 150 MMSCFD, dan kondensat sebanyak 35.000 barel per hari.
Berdasarkan pernyataan resmi Shell, perusahaan menjual 35 persen hak kelola Blok Masela ke Pertamina dan Petronas senilai USD 325 juta dalam bentuk tunai dan tambahan jumlah kontingen USD 325 juta yang harus dibayarkan saat keputusan investasi akhir (FID) diambil pada proyek gas Lapangan Abadi, Blok Masela. Total uang yang harus digelontorkan kedua perusahaan senilai USD 650 juta atau Rp 9,75 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per USD).
ADVERTISEMENT