Menkominfo Ajak Founder Startup Ikut Digital Leadership Academy

17 Mei 2022 21:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G. Plate dalam launching Digital Talent Scholarship, Selasa (17/5/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G. Plate dalam launching Digital Talent Scholarship, Selasa (17/5/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Platte mengajak sektor privat khususnya pendiri startup untuk mengambil bagian dalam program Digital Leadership Academy.
ADVERTISEMENT
“Program ini menarik, sangat terapan, dan membantu kebijakan digital yang tepat bagi Indonesia. Selain itu, program ini membantu keputusan bisnis yang tepat bagi para startup founder,” ujar Johnny saat didatangi awak media di Hotel JW Marriott Yogyakarta, Selasa (17/5).
Johnny memproyeksikan terjadi kekurangan 47 juta talenta digital tahun 2030. Di level nasional, 50 persen tenaga kerja baru memiliki keahlian digital di tingkat dasar dan menengah. Sedangkan keahlian digital di tingkat lanjutan mempresentasikan kurang dari 1 persen.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate (tengah) saat menghadiri rapat pertemuan kedua Digital Economy Working Group (DEWG) G20 di Yogyakarta, Selasa (17/5/2022). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Digital Leadership Academy menyediakan kemampuan digital lanjutan kepada 550 pimpinan di sektor publik dan swasta. Akademi ini bekerja sama dengan universitas top dunia, seperti Harvard University, Oxford University, National University Singapore, Tsinghua University, Massachusetts Institute Technology, Imperial College of London, Cornell University dan Cambridge University.
ADVERTISEMENT
"Kominfo menyiapkan program DLA dan Digital Talent Scholarship (DTS) sebagai inisiatif konkret untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional," ujarnya.
Johnny mengatakan Indonesia memiliki 600.000 talenta digital setiap tahun. Terjadi kesenjangan signifikan yang tersedia di dunia kerja seiring peningkatan kebutuhan.
“Selain melihat tantangan digital saat ini, potensi valuasi digital diproyeksi USD 315,5 miliar atau setara dengan Rp 4531 triliun pada tahun 2030,” katanya.