Menko PMK Buka Suara soal Tak Pakai Data Kemensos dalam Bantuan Pangan Beras

19 Februari 2024 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/12). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/12). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko PMK, Muhadjir Effendy buka suara soal bantuan pangan beras yang tidak menggunakan data dari Kementerian Sosial (Kemensos) melainkan menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
ADVERTISEMENT
Muhadjir mengungkapkan data P3KE jauh lebih detail dan memiliki cakupan data yang luas. Dia bilang, data P3KE terbagi hingga 40 kelompok desil.
"Bantuan cadangan pangan itu bukan bansos tetapi cadangan pangan pemerintah. Bentuknya juga bukan dalam bentuk uang tetapi pangan beras," kata Muhadjir di kantornya, Senin (19/2).
"Kenapa kok menggunakan data P3KE karena cakupannya diperluas. Data P3KE itu udah ada desilnya sampai desil 40," tambah Muhadjir.
Muhadjir melanjutkan, pemerintah juga menambah cakupan masyarakat yang akan mendapatkan bantuan pangan tersebut. Antara lain masyarakat miskin ekstrem, miskin, setengah miskin, dan hampir miskin.
"Cakupannya mencapai 22. 400.000 kartu keluarga (KK) berarti ada kenaikan jumlah keluarga penerima manfaat bukan hanya yang miskin ekstrem, miskin, setengah miskin, tetapi juga yang hampir miskin," tutur dia.
Jokowi bagi-bagi bansos di Kepulauan Aru, Maluku, 15 September 2022. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Adapun, bantuan pangan beras ini merupakan salah satu instrumen pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas harga beras yang mengalami kenaikan karena belum masuk musim panen.
ADVERTISEMENT
Basis data penerima bantuan pangan beras yang digunakan di 2024 adalah dari data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang dikelola oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Sasaran penerimanya adalah sejumlah 22.004.077 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdiri dari kelompok desil 1 dengan jumlah 6.878.649 keluarga, desil 2 terdapat 7.474.796 keluarga, dan desil 3 sebanyak 7.650.632 keluarga.
Menurut laman resmi Layanan Data P3KE, apabila dilihat berdasarkan jumlah individu, maka total individu dari kelompok desil 1 sampai 3 tercatat mencapai 89.297.037 individu. Detailnya antara lain desil 1 sebanyak 31.195.947 individu, desil 2 ada 29.719.175 individu, dan desil 3 sejumlah 28.381.915 individu.
Besaran bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram (kg) beras per KPM per bulan. Dengan itu, per bulannya dibutuhkan total beras 220.040.770 kg.
ADVERTISEMENT
Sehingga apabila terus disalurkan sampai Juni, artinya total kebutuhan beras yang harus diamankan Jokowi untuk disalurkan ke masyarakat selama 6 bulan memerlukan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sejumlah 1,3 juta ton.