Mendagri Tito Siapkan Strategi Tekan Laju Inflasi Jelang Lebaran 2024

19 Maret 2024 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberi sambutan dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak di Gedung Badan Pangan Nasional, Jakarta, Senin (16/10/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberi sambutan dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak di Gedung Badan Pangan Nasional, Jakarta, Senin (16/10/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menyiapkan berbagai strategi menekan laju inflasi menjelang hari raya idul fitri atau lebaran 2024. Ia mengungkapkan salah satu strateginya adalah dengan menjaga harga layanan transportasi tetap stabil.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dari maskapai penerbangan maupun penyedia layanan transportasi darat dan laut agar tidak menaikkan harga layanan," kata Tito melalui keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (19/3).
Kenaikan harga layanan transportasi yang tinggi dapat memicu terjadinya inflasi. Untuk itu, Tito menilai langkah menjaga stabilnya harga tersebut penting dilakukan meskipun mobilitas masyarakat meningkat selama mudik lebaran.
"Ini semua harus kita betul-betul navigasi dengan semua stakeholder pusat maupun daerah, betul-betul bisa mengendalikan daerahnya masing-masing dan pusat juga melakukan intervensi yang tepat di daerah yang memang perlu untuk didorong atau didukung," ujar Tito.
Selain sektor transportasi, Tito mengingatkan pentingnya penanganan gejolak harga pangan oleh pemerintah daerah atau Pemda selama idul fitri. Sebab, permintaan terhadap berbagai komoditas menjadi tinggi saat momen hari raya itu.
ADVERTISEMENT
Tito menginstruksikan Pemda agar memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan di wilayah masing-masing memadai. Sehingga bisa menekan kenaikan harga.
Selain itu, Tito juga menekankan pentingnya Pemda memanfaatkan program gerakan pangan murah yang diinisiasi Badan Pangan Nasional (Bapanas). Program tersebut diharapkan dapat didukung dengan baik oleh pemda.
"Ada dukungan dari pusat untuk melakukan gerakan pasar murah harus ditangkap, didukung oleh setiap daerah dan daerah juga membuat gerakan sama yang tidak tersentuh oleh Badan Pangan karena terbatas,” tutur Tito.