Mau Investasi SBR, Apa Bedanya SBR012-T2 dengan SBR012-T4?
Perbesar
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dengan tingkat risiko rendah dan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan suku bunga deposito perbankan, SBR dinilai cocok bagi para investor pemula. Instrumen investasi ini merupakan bagian dari Surat Berharga Negara (SBN) yang pembayaran pokok dan kuponnya dijamin 100 persen oleh pemerintah.
Nantinya, investor akan mendapat besaran tingkat kupon minimal (floating with floor) yang mengacu pada BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR), yang akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.
Tak perlu khawatir, besaran kupon SBR akan disesuaikan dengan tingkat suku bunga Bank Indonesia. Artinya, bila suku bunga acuan naik, kupon bisa disesuaikan naik, namun apabila suku bunga turun, kupon SBR tidak akan lebih rendah daripada batas minimal kupon yang sudah ditetapkan.
Keunggulan-keunggulan tersebut pun membuat banyak orang tertarik berinvestasi SBR. Apalagi SBR juga mudah dibeli secara online melalui mitra distribusi yang ditunjuk pemerintah. Salah satunya BRI.
Pada Juni 2022 lalu, SBR011 di BRI bahkan berhasil mencapai angka penjualan Rp 1,5 triliun. Tingginya antusiasme investor terhadap instrumen investasi ini merupakan tanda bahwa masyarakat turut mendukung pemulihan ekonomi nasional lewat investasi.
SBR012-T2 dan SBR012-T4 Mulai Ditawarkan, Apa Perbedaannya?
Tertarik berinvestasi SBR? Nah, seri pertama SBN Ritel 2023 akan ditawarkan pada 19 Januari hingga 9 Februari melalui SBR012.
Pada tahun ini DJPPR menerbitkan SBR012 dengan dua tenor berbeda: SBR012-T2 yang akan terbit dengan jangka waktu 2 tahun dan SBR012-T4 yang akan terbit dengan jangka waktu 4 tahun.
Meski keduanya sama-sama bersifat floating with floor, terdapat perbedaan tingkat kupon atau imbal hasil yang akan diperoleh investor selain itu jangka waktunya pun juga berbeda. Para investor SBR012-T2 akan mendapatkan kupon SBR sebesar 6,15 persen per tahun dan akan jatuh tempo pada 10 Februari 2025. Sementara itu, SBR012-T4 akan mendapat kupon 6,35 persen per tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 10 Februari 2027.
Pemerintah juga telah menetapkan pembelian maksimal di setiap SBR012. Untuk SBR012-T2, maksimal pembeliannya yaitu Rp 5 miliar per investor. Lalu untuk SBR012-T4 adalah Rp 10 miliar per investor. Itu artinya, setiap investor memiliki kuota maksimal pemesanan SBR012 hingga Rp 15 miliar jika membeli masing-masing tenor.
Namun, Anda tak perlu risau. SBR bisa dibeli dengan harga terjangkau. Nilai minimum pemesanannya yaitu Rp 1 juta saja di setiap tenor. Satu hal yang perlu diingat, pastikan Anda memilih tenor investasi sesuai kemampuan Anda agar tujuan keuangan pun bisa terealisasi dengan baik.
Beli SBR012 24/7 dengan BRImo
Setelah melakukan registrasi dan membuat Single Investor Identification (SID) dan rekening surat berharga (rekening efek) di unit kerja BRI terdekat —seperti kantor cabang, kantor cabang pembantu, atau sentra layanan BRI Prioritas—, Anda dapat langsung membeli SBR012 di BRI melalui BRImo. Namun sebelum itu, pastikan proses registrasi investor di E-SBN Kemenkeu telah berhasil ya!
Selanjutnya, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut.
1. Login aplikasi BRImo
2. Pilih menu Investasi, klik E-SBN, pilih beli SBN
3. Pilih produk SBR012-T2 atau SBR012-T4
4. Masukkan nominal pembelian SBN
5. Pastikan Anda telah melakukan konfirmasi syarat dan ketentuan pembelian produk SBN
6. Lanjut ke Pembayaran
Nantinya, pembayaran pembelian SBR012 di BRI akan mengikuti dua ketentuan. Pertama, apabila pembelian SBN masih berada di bawah limit pembayaran kartu, pembayaran MPN untuk pembelian SBN langsung dapat diselesaikan di aplikasi BRImo. Namun apabila pembelian SBN di atas limit kartu, pembayaran MPN untuk pembelian SBN perlu dilakukan di unit kerja BRI terdekat.
Tunggu apalagi? Yuk jadi bagian pertumbuhan iklim investasi di Indonesia dengan menjadi investor SBN! Untuk informasi lengkap, silakan klik di sini .
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan BRI