Mau Bikin Holding BUMN Pangan, Erick Thohir Hapus Jabatan Dirut di 13 PTPN

27 Mei 2020 19:05 WIB
comment
18
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir Kunjungi Pabrik Bio Farma. Foto: Dok. Bio Farma
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir Kunjungi Pabrik Bio Farma. Foto: Dok. Bio Farma
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir merombak habis-habisan 13 PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN. Dalam perombakan itu, dia menghapus jabatan direktur utama pada setiap PTPN, kecuali PTPN III (Persero) yang merupakan induk holding.
ADVERTISEMENT
Dengan perombakan itu, mulai dari PTPN I, PTPN II, PTPN IV, hingga PTPN XIV hanya memiliki satu direktur saja. Sedangkan PTPN III yang merupakan induk holding masih memiliki jabatan struktural direksi yang lengkap, mulai dari direktur utama, wakil direktur utama, hingga direktur pemasaran.
Perombakan ini juga merupakan rencana besar Erick membuat holding BUMN Pangan. Pada kunjungannya ke Gudang Bulog di Bandung, Kamis (21/5), Erick mengatakan ada tiga BUMN yang disiapkan untuk digabungkan menjadi satu klaster adalah Perum Bulog, PT Perkebunan Nusantara atau PTPN, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia atau PT RNI.
Direktur Utama PTPN III, Muhammad Abdul Ghani, mengatakan sesuai ketetapan yang dibuat Erick, dia pun menyerahkan langsung Surat Keputusan tentang Pemberhentian, Pengangkatan, dan Perubahan Nomenklatur Jajaran Direksi anak perusahaan Grup PTPN kepada jajaran pimpinan baru 13 PTPN pada Selasa, (26/5) di kantornya.
ADVERTISEMENT
"Pergantian ini sejalan program transformasi grup perusahaan yang berkomitmen meningkatkan kinerja perusahaan dan terus melakukan perubahan dalam mencapai target perusahaan sehingga dapat memberi kontribusi besar bagi perekonomian nasional," kata Abdul Ghani dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/5).
Abdul Ghani menjelaskan, perubahan manajemen 13 PTPN ini dilakukan agar ada penguatan organisasi induk, anak perusahaan, dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.
Perombakan besar-besaran ini juga akan mengubah kerja PTPN. Kata dia, holding PTPN yang sebelumnya sebagai strategic holding berubah menjadi operational holding.
Sehingga, fungsi utama dan perencanaan strategis termasuk seluruh keputusan terkait investasi (on farm dan off farm), kebijakan komoditi, portofolio bisnis, pengembangan bisnis baru, pemasaran, inisiatif optimalisasi dan divestasi aset, pendanaan dan manajemen kas, serta sumber daya manusia dikendalikan sepenuhnya oleh holding.
ADVERTISEMENT
Sementara tugas ke-13 PTPN yang merupakan anak perusahaan akan fokus kepada kegiatan operasional dengan pengawasan dan evaluasi kinerja oleh Holding.
"Untuk itu, jika sebelumnya setiap anak perusahaan memiliki sampai empat direksi, di struktur organisasi baru ini, setiap anak perusahaan hanya akan memiliki satu direktur. Struktur baru ini bertujuan untuk menciptakan soliditas organisasi yang kuat dalam mencapai tujuan perseroan," lanjutnya.
Ilustrasi Gedung Kementerian BUMN. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Restrukturisasi ini krusial dilakukan mengingat besarnya peran PTPN Group terhadap perekonomian nasional. Saat ini, PTPN Group secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan seluas 1,17 Juta hektar.
Produk komoditas PTPN Group mencakup anak perusahaan yang beragam terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, tebu, karet, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data per 31 Maret 2020, areal tanaman PTPN III (Persero) dan Anak Perusahaan didominasi oleh tanaman kelapa sawit seluas 593.935 hektar, tanaman karet seluas 146.345 hektar, tanaman tebu seluas 62.583 hektar serta areal teh 30.512 hektar.
Abdul Ghani menjelaskan, transformasi bisnis ini merupakan serangkaian tahapan yang telah dilakukan sejak berdirinya Holding pada tahun 2014, namun belum menunjukkan hasil yang optimal baik dari sisi kinerja operasional maupun keuangan.
Karena itu, PTPN III sebagai Holding BUMN Perkebunan Nusantara yang merupakan induk usaha PTPN I, II, IV s/d XIV telah menetapkan enam program prioritas dalam rangka transformasi bisnis, yaitu Operational Excellence, Restrukturisasi Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Divestasi Aset, Optimalisasi Aset dan Kemitraan, Restrukturisasi Utang, serta Restrukturisasi Perusahaan.
ADVERTISEMENT
"Jadi nantinya Holding memberikan arahan strategis serta melakukan pengawasan dan evaluasi, sedangkan anak perusahaan fokus mengelola kegiatan operasional dalam memproduksi komoditi yang telah ditetapkan Holding sehingga hasilnya akan lebih optimal," kata Ghani.