Luhut Tawarkan Insentif Lebih Besar dari India & Thailand Agar Apple Masuk ke RI

18 April 2024 14:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tiba untuk halalbihalal dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/4/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tiba untuk halalbihalal dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/4/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan Pemerintah Indonesia memberikan insentif ke Apple dengan jumlah lebih tinggi dibanding India dan Thailand. Hal tersebut agar Apple jadi investasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Saya bilang ke dia ‘oke Cook (CEO Apple Inc) kalau kamu lihat, kalian dapat fasilitas insentif seperti di India dan Thailand. Ya kita juga bisa memberikan hal yang sama,” ujar Luhut dikutip dari akun Instagram @luhut.pandjaitan, Kamis (18/4).
“Malah presiden perintahkan saya, katakan ‘Pak Luhut ini masa kompetisi. Jadi kalau di Thailand atau India dia dapat 2, ya kalau kita bisa kasih lebih 2 koma berapa harus kita bisa,” tambahnya.
Mengutip Bloomberg, Foxconn telah menyuntik investasi senilai USD 1 miliar untuk membangun pabrik Apple di India. Investasi yang besar ini ditujukan untuk mendorong peningkatan kapasitas perangkat Apple.
“Saya pikir sangat benar sekali arahan presiden (insentif investasi lebih tinggi), tinggal kami dan tim tinggal menggodok ini,” kata Luhut.
ADVERTISEMENT
Luhut berharap dalam beberapa waktu ke depan, pihaknya akan bertemu untuk membicarakan teknis dengan tim dari Apple. Menurut Luhut, Indonesia sebaiknya meniru apa yang dilakukan oleh Thailand dan India dengan penyesuaian terhadap aturan-aturan dalam negeri.
“Tetapi, kalau aturan itu menghambat, kita memang harus ganti,” kata Luhut.
Salah satu insentif yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada Apple adalah untuk bea masuk komponen-komponen Apple.
“Dia kan ada barang yang kita belum bisa produksi dan kita butuh untuk memproduksi suatu barang. Ya, ngapain kita pajakin?” ujar Luhut.
Fokus pembicaraan antara pemerintah dengan Apple mengarah pada eksplorasi rencana strategis, termasuk peluang ekspansi Apple dan integrasi Indonesia ke dalam global supply chain.
“Pertemuan itu sangat produktif karena dia juga baru menyadari bahwa Indonesia ini negara yang sangat potensial dengan jumlah penduduk 282 juta jiwa, pertumbuhan ekonomi yang stabil, dan makroekonominya kita juga bagus,” tutur Luhut.
ADVERTISEMENT