Laba Bersih BYAN Capai Rp 14,09 Triliun di Kuartal III 2023, Turun 44 Persen

3 Desember 2023 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Low Tuck Kwong, Dirut PT Bayan Resources. Foto: BYAN
zoom-in-whitePerbesar
Low Tuck Kwong, Dirut PT Bayan Resources. Foto: BYAN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Laba bersih emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN), mencapai USD 910,5 juta atau setara Rp 14,09 triliun (asumsi kurs Rp 15.485 per dolar AS). Angka tersebut turun 44 persen dibanding periode yang sama tahun lalu senilai USD 1,53 miliar.
ADVERTISEMENT
Turunnya laba bersih tersebut disebabkan pendapatan anjlok 17,65 persen menjadi USD 2,75 miliar di kuartal III 2023 dibandingkan kuartal III 2022 senilai USD 3,34 miliar. Segmen batu bara menyumbang pendapatan BYAN terbesar senilai USD 2,62 miliar.
Sementara pendapatan dari segmen non-batu bara senilai USD 5,82 juta. Rata-rata penjualan Bayan Resources berdasarkan lokasi geografis juga menunjukkan adanya penurunan.
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam menduduki posisi penjualan terbesar BYAN senilai USD 1,35 miliar, lebih rendah dibandingkan kuartal III 2022 senilai USD 1,69 miliar.
Sementara penjualan di China, Jepang, Korea, dan Taiwan senilai USD 705,86 juta. Sedangkan penjualan di India, Pakistan, dan Bangladesh tercatat senilai USD 373,19 juta.
Penjualan BYAN di domestik tercatat senilai USD 322,82 juta, lebih rendah dari USD 329,63 hingga September 2023.
ADVERTISEMENT
Untuk segmen ekspor batu bara, pelanggan dengan nilai pendapatan lebih dari 10 persen berasal dari China National Machinery Import and Export Corporation senilai USD 201,61 juta. Kemudian pihak lainnya masing-masing di bawah 10 persen dari jumlah pendapatan tercatat senilai USD 2,18 miliar.
Total aset Bayan Resources turun menjadi USD 2,83 miliar. Jumlah liabilitas tercatat senilai USD 664,63 juta, terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai USD 541,18 juta dan liabilitas jangka panjang senilai USD 123,44 juta.