KSPI Minta THR Jangan Sampai Dicicil

Buruh linting rokok beraktivitas di salah satu pabrik rokok di Blitar, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021). Foto: Irfan Anshori/Antara Foto

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta pengusaha membayar Tunjangan Hari Raya (THR) secara penuh dan tidak dicicil. Ketua KSPI Said Iqbal mengatakan, THR akan mendorong konsumsi yang akan memulihkan ekonomi pascapandemi.

“THR di swasta merupakan kebahagiaan. Pada saat itu belanja meningkat, purchasing power meningkat maka konsumsi pasti meningkat di tengah pandemi ini,” katanya saat webinar Narasi Institute yang bertajuk THR di kala pandemi, Jumat (7/5).

Menurutnya, pengupahan THR telah menjadi bagian dari tanggung jawab pengusaha, sebab pemerintah telah memberikan stimulus.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal melakukan orasi saat unjuk rasa buruh di depan kawasan Patung Arjunawiwaha atau Patung Kuda, Jakarta, Senin (2/11). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO

Dia mencontohkan perusahaan multinasional, PT Pan Brothers Tbk mengalami permasalahan, di mana puluhan ribu pekerjanya mogok di Boyolali, Jawa Tengah karena perusahaan mengumumkan tak mampu membayar THR.

“Ya orang marah lah, Anda perusahaan Tbk, Anda sudah dapat stimulus, Anda udah dapat keringanan, tapi begitu pembayaran THR belum dibayar. Anda umumkan tiba-tiba perusahaan enggak mampu. Ini tentang keadilan sih,” jelas Said.

Dalam pembayaran THR ini, Said berharap pengusaha tak mencicil pembayaran.

“Ada perusahaan tahun lalu belum lunas, masa ini mau dicicil lagi? Bayar THR Rp 50 ribu ya marah lah orang” jelasnya.

Kalau tidak mampu bayar THR, Menurut Said perusahaan wajib melaporkan kinerja keuangan dua tahun lalu. Selain itu mengajak diskusi pekerja dengan itikad baik

“Saya rasa itu sangat fairness, kalau hari ini PT Pan Brothers belum bayar THR puluhan ribu” tutupnya.