Kronologi Penyebaran Wabah PMK di Jawa Timur, 1.247 Ternak Sapi Terinfeksi

6 Mei 2022 12:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kementerian Pertanian melakukan kegiatan vaksinasi lumpy skin disease (LSD) kepada ternak sapi warga di 8 kabupaten/kota se-Provinsi Riau, Jumat (18/3/2022). Foto: Kementerian Pertanian
zoom-in-whitePerbesar
Kementerian Pertanian melakukan kegiatan vaksinasi lumpy skin disease (LSD) kepada ternak sapi warga di 8 kabupaten/kota se-Provinsi Riau, Jumat (18/3/2022). Foto: Kementerian Pertanian
ADVERTISEMENT
Sebanyak 1.247 ternak sapi di Jawa Timur (Jatim) terinfeksi penyakit menular akut atau wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ada 4 kabupaten yang telah ditetapkan status wabah PMK.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tercantum dalam Surat Edaran Dinas Peternakan Pemprov Jawa Timur No 524.3/5201/122.3/2022 pada 5 Mei 2022 tentang Laporan Kejadian Penyakit Menular Akut Pada Ternak di Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur.
Penyakit menular akut terkonfirmasi PMK melalui surat Kepala Pusat Veterinaria Farma No. 05001/PK.310/F4.H/05/2022. Adapun 4 Kabupaten yang telah berstatus wabah yaitu Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto.
Surat edaran tersebut menjelaskan kronologi dari penyebaran wabah PMK. Kasus pertama, dilaporkan di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022 sebanyak 402 ekor sapi potong yang tersebar di 5 kecamatan dan 22 desa.
Kasus kedua, pada tanggal 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan sebanyak 102 ekor sapi potong yang tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa. Selanjutnya di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau yang tersebar di 11 kecamatan dan 14 desa.
ADVERTISEMENT
Kemudian, kasus ketiga pada tanggal 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto sebanyak 148 ekor sapi potong yang tersebar di 9 kecamatan dan 19 desa. Secara total, 1.247 ekor di 4 Kabupaten memiliki tanda klinis sesuai dengan PMK.
Petugas Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan memeriksa kesehatan ternak sapi di tempat resmi penjualan hewan kurban, Desa Batoh, Banda Aceh, Aceh, Jumat (24/7). Foto: Ampelsa/ANTARA FOTO
Tanda klinis PMK pada ternak adalah demam tinggi (39-410c), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis dan menjadi kurus.
Kementan Siapkan Langkah Darurat
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah, menegaskan Kementan telah menyiapkan serangkaian langkah darurat untuk menanggulangi penyebaran PMK pada ternak.
ADVERTISEMENT
Nasrullah mengatakan, saat ini Kementan tengah melakukan pemeriksaan sampel di laboratorium dan memantau langsung di lapangan. Kata dia, semua upaya pembatasan penyebaran wabah PMK ternak dilakukan sesuai hasil identifikasi.
"Tergantung hasil identifikasinya, yang jelas Kementan melakukan langkah darurat, temporary dan permanen," jelasnya kepada kumparan, Jumat (6/5).
Petugas memeriksa kesehatan gigi dan mulut ternak sapi di salah satu sentra penggemukan ternak sapi di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (23/7). Foto: Destyan Sujarwoko/ANTARA FOTO
Berdasarkan Surat Edaran, Dinas Peternakan Jawa Timur tengah melakukan tindakan dalam rangka pengendalian wabah PMK pada ternak, seperti melakukan pengobatan simtomatis pada ternak yang telah terjangkit penyakit untuk mengurangi potensi panic selling.
Selanjutnya, bersama Balai Besar Veteriner (BBVET) dan Pusat Veterinaria Farma (PUSVETMA), melakukan pengambilan sampel untuk peneguhan diagnosa penyakit, dan melakukan surveillance epidemiology menentukan luasan sebaran penyakit dan menentukan jumlah ternak terancam.
Untuk 4 kabupaten yang telah berstatus wabah PMK, dilakukan pembatasan lalu lintas ternak dari dan menuju daerah wabah, penutupan sementara pasar hewan, pelaksanaan pemusnahan terbatas (focal culling) sesuai dengan ketersediaan anggaran, dan vaksinasi seluruh ternak sehat pada daerah terancam dengan cakupan minimal 70 persen.
Ribuan sapi hidup dari Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk penuhi kebutuhan Lebaran, Selasa (12/4/2022). Foto: Badan Pangan Nasional (BPN)
Adapun PMK merupakan penyakit hewan menular akut yang menyerang ternak sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi dengan tingkat penularan mencapai 90-100 persen dan kerugian ekonomi sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Padahal, sejak tahun 1986, Indonesia telah dinyatakan bebas dari PMK dan telah diakui oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) sebagai negara bebas penyakit PMK pada tahun 1990.