Konglomerat TP Rachmat Yakin Ekonomi RI Bisa Cerah Tahun Depan

4 Juni 2022 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Profil TP Rachmat di Universitas Paramadina, Sabtu (4/6). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Profil TP Rachmat di Universitas Paramadina, Sabtu (4/6). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemulihan ekonomi semakin kuat menjelang akhir kuartal II 2022. Hal ini didorong oleh permintaan domestik dan konsumsi investasi.
ADVERTISEMENT
Pemilik Grup Tripurta, Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mulai membaik diiringi landainya angka kasus COVID-19. Ia juga menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen tahun depan.
"Indonesia ke depannya akan cerah," kata TP Rachmat di Universitas Paramadina, Jakarta, Sabtu (4/6).
Di masa sulit seperti ini, kata TP Rachmat, Indonesia masih melakukan ekspor komoditi, seperti batu bara, kelapa sawit, dan mineral. Hal tersebut menorehkan sejarah baru bahwa dalam waktu krisis yang berkepanjangan akibat wabah penyakit, kondisi keuangan menghasilkan surplus.
Meskipun demikian, TP Rachmat menilai, pemerintah mampu mengembalikan defisit pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maksimal 3 persen pada tahun depan.
"Defisitnya pun, saya kira tahun depan kita bisa kembalikan lagi ke 3 persen dari nilai GDP. Saya kira, mungkin, karena memang income kita sangat besar," ujar salah satu orang terkaya di Indonesia ini.
ADVERTISEMENT
Dirinya optimistis dengan semua hal itu mengingat pendapatan negara sangat besar. Ini terbukti dari kebijakan pemerintah yang mampu memberikan berbagai subsidi kepada masyarakat, mulai dari subsidi pertalite sampai minyak goreng.
"Karena income yang sangat besar ini juga, kita bisa memberikan subsidi yang sangat besar. Ada pertalite, minyak goreng yang terakhir itu banyak sekali ributnya," tutur TP Rachmat.
Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk. Foto: ANTARA FOTO/ Akbar Tado
Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk. Foto: ANTARA FOTO/ Akbar Tado
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh pada level 4,7 persen hingga 5,5 persen di tahun 2023. Sementara, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,3 persen sampai 5,9 persen.
“Pada tahun 2023 dengan didukung dari konsumsi investasi tentunya dari ekspor menyebabkan tahun ini pertumbuhan ekonominya 4,5-5,3 persen dan tahun depan terus naik menjadi 4,7-5,5 persen,” ujar Perry dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI
ADVERTISEMENT