Ketua Jokowi Mania Dicopot dari Komisaris, Denny Siregar: Bukan soal Kebencian

24 Maret 2022 18:24 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Denny Siregar. Foto: Instagram/@dennysirregar
zoom-in-whitePerbesar
Denny Siregar. Foto: Instagram/@dennysirregar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Immanuel Ebenezer dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero). Noel, panggilan akrabnya, dikenal sebagai Ketua Jokowi Mania (JoMan), salah satu organisasi relawan pemenangan Jokowi dan Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Menurut pengakuan Noel, pemegang saham tidak memberikan alasan jelas mengapa dirinya dicopot.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada 23 Februari 2022, Noel hadir sebagai saksi meringankan bagi terdakwa Munarman dalam lanjutan sidang dugaan tindak pidana terorisme di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.
Dia juga menduga pencopotan ini karena banyak pendukung Jokowi yang membenci dirinya, salah satunya Denny Siregar. Ia pun menyebut-nyebut nama Denny Siregar saat menceritakan soal pencopotannya.
"Saya memaafkan mereka yang membenci saya, mereka yang membuat orkestra ini (seperti) Denny Siregar. Saya juga memaafkan mereka yang mencopot saya," kata Noel saat dihubungi kumparan, Rabu (23/3) malam.
Ketua Jokowi Mania Immanuel Ebenezer. Foto: Dok. Immanuel Ebenezer
Denny Siregar merespons hal tersebut melalui cuitan di Twitter. Denny mengatakan bahwa dirinya tak membenci Noel. Ia mengaku mendesak Noel dicopot demi melindungi negara dari ancaman terorisme.
"Kapan2 kita ngopi Noel, sambil maen catur. Sekalian gua ceritain bgmn berbahayanya Munarboy buat negeri ini. Biar lu paham dan gak sembarangan. Ini bukan masalah kebencian, ini mslh menjaga negeri. Belajar humble lah, teman. Arogan itu jatuhnya menyakitkan," katanya.
ADVERTISEMENT

Kesaksian Noel yang Ringankan Munarman

Noel mengaku menjadi saksi meringankan bagi Munarman atas inisiatifnya sendiri. "Saya meminta kepada Munarman untuk menjadi saksi beliau. Saya yang minta ya, bukan Munarman yang minta. Kemudian Munarman sepakat kan saya punya hubungan perkawanan. Sejarah berkawan dengan Munarman," ujarnya.
Noel menolak label teroris yang disematkan pada Munarman. Ia menyebut kejadian saat Munarman menjadi koordinator Aksi 212 di Monas pada 2016 lalu. Andai Munarman teroris, kata Noel, dia punya kesempatan untuk menyerang Jokowi dan para pejabat negara lainnya saat itu.
"Kalau seandainya Munarman teroris, Munarman punya kesempatan untuk menyakiti kepala negara kita, Presiden Jokowi," ucapnya.
Munarman saat ditangkap Densus 88. Foto: Dok. Istimewa
Kesaksiannya membuat sejumlah pihak meradang, di antaranya Denny Siregar dan Eko Kuntadhi.
ADVERTISEMENT
Pada 14 Maret 2022, Massa aksi yang tergabung dalam aliansi Merah Putih Bergerak mendesak Menteri BUMN Erick Thohir mencopot Noel dari jabatan Komisaris Utama PT Mega Eltra. Mereka menilai Noel tidak patuh terhadap SE Menteri BUMN Nomor 15/MBU/XI/2021 yang menyatakan pejabat dilarang menjadi pendukung tindakan terorisme.
Menanggapi hal tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan Kementerian BUMN berkomitmen pada gerakan anti terorisme dan akan segera melakukan evaluasi di tubuh PT Pupuk Indonesia.
"Kalau anak perusahaan itu yang mengangkat induknya. Seperti Mega Eltra ya yang mengangkat PT Pupuk, kami akan meminta secepatnya PT Pupuk melakukan evaluasi," kata Arya.