Kerugian Ekonomi Aceh Akibat Narkoba Capai 1,5 Triliun Per Tahun

2 November 2018 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BNN menggelar konpers pemusnahan barang bukti kasus penyalahgunaan narkotika di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (7/9). (Foto: Jamal Ramadhan)
zoom-in-whitePerbesar
BNN menggelar konpers pemusnahan barang bukti kasus penyalahgunaan narkotika di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (7/9). (Foto: Jamal Ramadhan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peredaran dan penggunaan narkoba di Provinsi Aceh menyebabkan kerugian ekonomi mencapai Rp 1,5 triliun per tahun. Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banda Aceh mengungkapkan, pengaruh narkoba itu tidak hanya menghancurkan generasi muda tetapi juga ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Kerugian ekonomi akibat narkoba mencapai Rp 1,5 triliun di Aceh setiap tahunnya," kata Kepala BNNK Kota, Hasnanda Putra, dalam keterangannya, Jumat (2/11).
Dia menjelaskan, berdasarkan data tahun 2017 lalu estimasi kerugian ekonomi mencapai Rp 1,5 triliun di Aceh dalam setahun. Sementara untuk seluruh Indonesia kerugian mencapai Rp. 84,7 T.
“Sangat besar kehancurannya,” ungkap Hasnanda.
Tak hanya itu, kata dia, narkoba juga menyebabkan 20 sampai 40 pecandunya meninggal setiap harinya. Dari 2017, pecandu narkoba di Aceh mencapai 63.032 orang dengan mayoritas usia kisaran 30 tahun.
“Untuk kota Banda Aceh belum kita temukan data pasti, nanti kami akan lakukan survei,” ucapnya.
Mewaspadai generasi muda akan terkena narkoba khususnya kalangan pelajar, BNNK Banda Aceh bersama pemerintah kota telah melakukan razia dan juga sosialisasi di beberapa sekolah. Saat melakukan razia itu, para siswa disuruh berbaris di depan kelas dan meninggalkan tas mereka di atas meja masing-masing.
Ilustrasi narkoba. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi narkoba. (Foto: Shutterstock)
Kemudian walikota Banda Aceh, Aminullah Usman bersama dengan Kepala BNNK, dan Kepala Kesbangpolinmas ikut memeriksa tas para siswa.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah dalam razia ke sekolah-sekolah yang sudah kita lakukan belum didapati adanya siswa yang menggunakan narkoba,” sebutnya.
Hasnanda mengimbau agar generasi muda khususnya di kota Banda Aceh menjahui yang narkoba. Sebab barang haram itu tidak hanya merusak diri tetapi juga masa depan bangsa.