Kerja Sama dengan Sriwijaya Air Bikin Saham Garuda Melesat 23 Persen

15 November 2018 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melesat 23 persen pada perdagangan siang ini. Kenaikan ini terjadi setelah maskapai pelat merah ini menjalin Kerja Sama Operasi (KSO) dengan Sriwijaya Group. Mengutip data perdagangan bursa, Kamis (15/11), saham Garuda Indonesia naik 46 poin (23 persen) ke level Rp 246.
ADVERTISEMENT
Saham emiten berkode GIAA ini berada pada posisi tertingginya di Rp 252 dan terendahnya di Rp 200. Hari ini, saham Garuda Indonesia dibuka di harga Rp 202.
Saham Garuda Indonesia ditransaksikan sebanyak 5.155 kali, dengan total volume perdagangan 873.264 saham dan total nilai sebesar Rp 20,41 miliar.
Ilustrasi Maskapai Garuda dan Sriwijaya Air. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Maskapai Garuda dan Sriwijaya Air. (Foto: Shutter stock)
Penandantanganan KSO Garuda dan Sriwjaya Group Dilakukan 9 November
Garuda Indonesia Group, melalui anak perusahaannya PT Citilink Indonesia, mengambil langkah strategis dengan mengambil alih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air. Langkah strategis ini direalisasikan dalam bentuk KSO yang dilakukan oleh Citilink dengan PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air. KSO tersebut telah ditandatangani pada tanggal 9 November 2018. Nantinya keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kerja sama operasi ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air Group memperbaiki kinerja operasi dan kinerja keuangan termasuk membantu Sriwijaya Air dalam memenuhi komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang di antaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dalam keterangan tertulisnya.