Kepala Bapanas Klaim Harga Beras Mulai Turun: Sudah Masuk Musim Panen

4 Maret 2024 9:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beras di Pasar Gondangdia, Jakarta pada Jumat (1/3/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Beras di Pasar Gondangdia, Jakarta pada Jumat (1/3/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membawa kabar baik, harga beras di Indonesia sudah mulai turun. Adapun harga beras mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Februari 2024 yang tembus Rp 15.157 per kg.
ADVERTISEMENT
"Update perberasan nasional, harga akan mulai terkoreksi seiring berjalannya panen yang angkanya 3-3,5 juta ton dari kebutuhan kita 2,5-2,6 juta ton," kata Arief dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul fitri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin (4/3).
Arief mengatakan harga beras akan turun seiring memasuki musim panen raya. Dia mencatat ada sejumlah wilayah yang mulai panen seperti Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Sragen, Ngawi, Demak, Grobogan, Lampung, hingga Sumatera Selatan.
"Harga gabah hari ini rata rata Rp 7.040, sebelumnya di atas Rp 8.000. Hari ini begitu harga gabah Rp 7.000 otomatis beras akan terkoreksi sekitar Rp 2.000, jadi angkanya sekitar Rp 14.000 kembali ke HET," kata Arief.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta pada Rabu (28/2/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Arief menambahkan, saat ini tantangan situasi global membuat berbagai negara mengalami inflasi. Tantangan global itu mulai dari perubahan iklim, konflik geopolitik, sampai lonjakan harga pangan dan harga energi. Kata Arief, kondisi itu sampai sekarang masih dalam ketidakpastian.
ADVERTISEMENT
"Sehingga inflasi menjadi salah satu tantangan utama bagi kita semua, dan Alhamdulillah inflasi nasional bulan Februari inflasi 2,75 persen yoy dengan kontribusi terbesar dari besar, beras 0,67 persen," pungkas Arief.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis data, bahwa harga beras di Bulan Februari 2024 ini menjadi harga beras tertinggi sepanjang sejarah.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah memaparkan data, tren harga beras melesat dari awal 2022 hingga Februari 2024, begitu juga dengan harga gabah.
Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/32024). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
"Harga beras secara nasional yang dicatat adalah, ini juga perlu menjadi catatan, adalah harga rata-rata dari berbagai jenis kualitas seluruh beras di seluruh kabupaten/kota IHK, ini di mana bulan Februari 2024 merupakan harga tertinggi dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya," kata Habibullah saat konpers di kantornya, Jumat (1/3).
ADVERTISEMENT
BPS mencatat, kenaikan harga beras terjadi di semua rantai distribusi. Harga beras di penggilingan di bulan Februari 2024 naik 6,76 persen secara bulanan, dan naik 24,65 persen secara tahunan. Harga beras juga naik di tingkat grosir.
Kenaikannya di Februari 2024 ini sebesar 5,96 persen secara bulanan, dan 20,08 persen secara tahunan. Sedangkan di tingkat eceran, harga beras naik 5,28 persen secara bulanan dan 19,28 persen secara tahunan.
Sebagai pembanding, harga beras di tingkat eceran pada Februari 2022 masih di bawah Rp 12.000, kemudian di Februari 2023 naik menjadi Rp 12.707, dan pada Februari 2024 ini sudah tembus Rp 15.157.
Sementara beras di tingkat grosir, pada Februari 2022 masih di kisaran Rp 10.000-11.000, dan pada Februari 2024 ini sudah menjadi Rp 14.398. Bahkan, harga beras di tingkat penggilingan pada Februari 2022 masih di bawah Rp 10.000, dan di Februari 2024 ini sudah jebol di level Rp 14.274.
ADVERTISEMENT