Kementerian PUPR Pastikan Proyek Trans Papua Tak Terganggu Kondisi Global

21 Oktober 2022 19:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamena-Mumugu 284,3 km telah tersambung Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Wamena-Mumugu 284,3 km telah tersambung Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR memastikan pembiayaan proyek infrastruktur Jalan Trans Papua tetap aman di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian. Pasalnya, skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha-Availability Payment (KPBU-AP) memiliki posisi di tengah pembiayaan melalui APBN dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
ADVERTISEMENT
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Reni Ahiantini mengatakan bahwa pembangunan Jalan Tran Papua masih tahap pengerjaan. Adapun proyek yang menggunakan SBSN dinilai hampir rampung, sedangkan yang menggunakan KPBU AP dan APBN masih berjalan.
"Ini kan KPBU-AP, APBN sudah berjalan, SBSN hampir selesai," ujar Reni di Kementerian PUPR, Jumat (21/10).
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Reni Ahiantini dalam Ngobrol Bareng Dirjen PI Bersama Media di Kementerian PUPR, Jumat (21/10/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Selain itu, Ia juga memastikan bahwa Jalan Trans Papua aman. Hal ini karena proyek yang menggunakan skema KPBU AP dianggap paling sulit dan memerlukan teknologi tinggi.
"KPBU AP di tengah-tengah. Kenapa di KPBU AP di tengah? karena itu yang paling sulit dan memerlukan teknologi tinggi. Jadi kalau dari sisi keamanan? Insyaallah aman, karena itu satu ruas yang sudah dibuka," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Reni, pembiayaan melalui skema KPBU AP sempat berada di ruas lain. Ia mengungkapkan, hal ini karena saat melakukan survei terdapat kasus penembakan.
"Sebelum ke (arah) situ, KPBU AP di ruas sebelumnya. Baru survei pun sudah ada penembakan. Akhirnya dipindah ke ruas ini (di tengah-tengah) yang dinilai aman," kata dia.
Selain itu, Ia menganggap ruas saat ini aman, karena keberadaannya dekat dengan pos militer. Reni juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah melakukan kunjungan kerja ke Papua.
"Waktu 4 hari di sana, masyarakat sekitarnya juga baik kok," pungkasnya.
Di sisi lain, berbagai macam kasus penyerangan dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap pekerja Trans Papua. Mulai dari penyerangan hingga pembunuhan yang terjadi pada proyek tersebut.
ADVERTISEMENT