Kementerian ESDM: Berkat Biodiesel, Emisi Karbon Turun 27,8 Juta CO2e di 2022

11 Oktober 2023 14:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengujian bahan bakar B30 sudah 80 persen. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengujian bahan bakar B30 sudah 80 persen. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemanfaatan biomassa menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, yang memiliki dampak menghasilkan emisi gas buang.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yudo Dwinanda Priaadi, mengatakan biomassa sebagai salah satu sumber energi berbasis energi baru terbarukan memegang peranan penting dalam program dekarbonisasi menuju emisi nol bersih.
Hal tersebut dia sampaikan ketika mewakili Menteri ESDM membuka rangkaian acara Indonesia Sustainable Energy Week 2023, yang digelar di Jakarta, Selasa (10/1).
Yudo menjelaskan, salah satu produk biomassa adalah biodiesel, yang saat ini dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar diesel untuk kendaraan.
"Biodiesel menawarkan sebagai campuran bahan bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil konvensional, sehingga mengarah kepada pengurangan emisi gas rumah kaca dan polusi udara secara signifikan," kata Yudo dalam keterangan tertulis, Rabu (11/10).
ADVERTISEMENT
Implementasi biodiesel di Indonesia, kata Yudo, telah berjalan selama lebih dari 17 tahun dan menjadikan Indonesia sebagai pelopor dalam pemanfaatan biodiesel.
Pada Februari 2023, program mandatory campuran Biodiesel ke bahan bakar fosil telah diimplementasikan secara nasional, dengan persentase sudah mencapai 35 persen atau B35 dan terus akan ditingkatkan hingga mencapai B100.
Bahan bakar Biodiesel B30 yang diuji coba di Kementerian ESDM, Kamis (13/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Yudo menjelaskan, sepanjang tahun 2022 program mandatori biodiesel B30 berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 27,8 juta CO2e dengan alokasi kuota biodiesel sebanyak 11 juta Kilo Liter (KL), dengan nilai ekonomi mencapai lebih dari 10 miliar USD.
"Sedangkan pada tahun 2023, kuota biodiesel ditetapkan sebesar 13,15 juta kL dan diharapkan nilai manfaat dari program ini dapat mencapai lebih dari 11,2 miliar USD," terang Yudo.
ADVERTISEMENT
Adapun Pemerintah berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai kesepakatan global yang tercantum dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC), untuk mengurangi emisi GRK sebanyak 32 persen atau 358 juta ton CO2 dengan usaha sendiri dan sebesar 41 persen atau sebanyak 446 juta ton CO2 dengan bantuan dunia internasional pada tahun 2030.
Untuk mengejar target tersebut, berbagai program telah dilaksanakan pemerintah, salah satunya ialah pemanfaatan biomassa sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang memiliki dampak menghasilkan emisi gas buang.