Kemenhub Kaji Argo Parahyangan Jadi Kereta Wisata, Agar Tak Jadi Saingan Whoosh

17 Oktober 2023 18:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KA Argo Parahyangan. Foto: KAI
zoom-in-whitePerbesar
KA Argo Parahyangan. Foto: KAI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji nasib KA Argo Parahyangan usai kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh resmi beroperasi, salah satunya diubah menjadi kereta wisata.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, mengatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah menyampaikan wacana mengubah KA Argo Parahyangan menjadi kereta wisata, meskipun harus kembali dibahas dengan PT KAI (Persero) sebagai operator.
"Ada wacana untuk itu (jadi kereta wisata), dan Pak Menhub sudah sampaikan tapi tentu wacana ini harus dibahas dengan operator karena mereka juga yang akan operasikan," jelasnya kepada awak media di Stasiun Halim, Selasa (17/10).
Adita memastikan, pemerintah akan tetap mempertahankan eksistensi KA Argo Parahyangan, sebab segmentasi pasarnya memang berbeda dengan Whoosh.
"Mungkin di Parahyangan lebih menikmati perjalan yang bisa lihat pemandangan, waktunya lebih santai, kita lihat kemungkinan segmennya kan beda, sementara kereta cepat, pasti butuh kecepatan," tuturnya.
Adita membuka opsi mengubah KA Argo Parahyangan khusus untuk kereta wisata. Namun, opsi tersebut tengah dikaji oleh pihak Kemenhub sehingga dia belum bisa memberikan kepastian apa pun.
Peresmian penjualan tiket Whoosh di aplikasi resmi Whoosh Kereta Cepat, bekerja sama dengan aplikasi Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking, Selasa (17/10/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
"Itu (jadi kereta wisata) salah satu kajian kita supaya nanti betul-betul segmentasinya terbagi, jadi tidak saling bersaing, tapi bisa terbagi, tapi itu masih dalam pembicaraan, tentu KAI harus punya rencana juga," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Adita juga masih membuka opsi perubahan layanan KA Argo Parahyangan menjadi kereta barang atau kargo, setelah sempat ramai diperbincangkan sebelumnya.
"Ya kita lihat lah nanti mana yang paling visible dan pasti harus studi dulu," ucapnya.
Dia juga belum bisa memastikan kapan keputusan perubahan layanan KA Argo Parahyangan ini terjadi. Sebab, pihaknya tengah fokus terhadap operasional kereta cepat Whoosh yang sudah komersial.
"Sambil jalan, kita kan akhir tahun sebentar lagi, sambil jalan kita minta operator melakukan studi dulu, khususnya untuk Parahyangan, kalau untuk kereta cepat seperti ini rencananya, makanya promo-promo tadi untuk meningkatkan pengalaman masyarakat," pungkas Adita.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menjelaskan soal kemungkinan kereta api (KA) Argo Parahyangan akan menjadi kereta barang atau kargo demi operasional KCJB.
Peresmian penjualan tiket Whoosh di aplikasi resmi Whoosh Kereta Cepat, bekerja sama dengan aplikasi Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking, Selasa (17/10/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Hal tersebut sempat disinggung oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan Menteri BUMN Erick Thohir. Meski demikian, Arya memastikan jika pernyataan tersebut adalah terkait rencana membangun ekosistem logistik di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
"Bukan (diubah), Pak Erick kemarin kita lebih mengenai ekosistem, ekosistem kereta, kita kan belum punya kereta barang di sini, di sumatera itu full tuh kereta logistik," ujarnya kepada wartawan di kantor Kementerian BUMN, Selasa (6/12).
Dia menjelaskan, industri kereta barang di Sumatera sangat menjanjikan, bahkan masih tumbuh pesat ketika pandemi COVID-19 melanda dunia. Hal ini akan menjadi percontohan bagi kereta barang yang akan dibangun di Jawa.
"Sementara kalau di Jawa belum terbangun ekosistemnya, bukan otomatis penggantinya itu (KA Argo Parahyangan), tapi beliau cerita mengenai ekosistem dari kereta barang," jelas Arya.