Kemendag Gandeng Organisasi BEDO, Luncurkan Program Ekspor NEXT

4 April 2024 10:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyortir teh hitam kualitas ekspor untuk dikeringkan di Pabrik Teh Hitam Kaligua PTPN IX, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2023). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyortir teh hitam kualitas ekspor untuk dikeringkan di Pabrik Teh Hitam Kaligua PTPN IX, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2023). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi berkolaborasi dengan organisasi nonprofit Business and Export Development Organization (BEDO). Keduanya meluncurkan (kick-off) program New Export Breakthrough (NEXT) pada Rabu, (3/4).
ADVERTISEMENT
Sebagai program pembinaan, NEXT akan menyasar para pelaku startup di bidang perkebunan agar dapat menembus pasar ekspor. Peluncurannya menjadi upaya kolaboratif pemerintah dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan ekspor produk perkebunan.
Penandatanganan kerja sama dilakukan antara Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag Miftah Farid dan Ketua Yayasan BEDO Jeff Kristianto.
Rangkaian kegiatan NEXT nantinya akan mengundang perwakilan dinas-dinas bidang perindustrian dan perdagangan seluruh Indonesia, asosiasi-asosiasi di bidang perkebunan, serta para mitra kerja Direktorat Jenderal PEN Kemendag.
Foto udara pabrik teh PT Mitra Kerinci dan perkebunan teh Liki dengan latar Gunung Kerinci di Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat (9/6/2023). Foto: Iggoy el Fitra/Antara Foto
Direktur Jenderal PEN Kemendag, Didi Sumedi, mengatakan, NEXT didesain khusus bagi perusahaan perkebunan sebagai proyek rintisan. Para pelaku usaha akan diberi pembinaan secara intensif. Apabila berhasil, proyek tersebut akan diadaptasi untuk produk-produk lainnya.
"Kami berharap, para peserta dapat memperoleh wawasan untuk mengatasi tantangan perdagangan global sehingga rencana bisnis mereka dapat beradaptasi dengan kondisi yang ada," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Kemendag dan BEDO juga secara resmi meluncurkan logo program NEXT yang melambangkan dua entitas, yaitu dunia usaha yang dilambangkan dengan Bumi dan Kemendag yang dilambangkan dengan Bulan.
Interaksi antara dua elemen mencerminkan hubungan yang saling mendukung satu sama lain. Secara keseluruhan, bentuk visual ini membawa pesan yang jelas tentang kemitraan dan kerja sama global.
"Dengan diluncurkannya logo NEXT ini, kami harap penjenamaan dan pesan dari program ini akan selalu diingat oleh para pelaku usaha. Logo ini akan kami pakai seterusnya pada program-program NEXT lanjutan," kata Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag Miftah Farid.
Petani memanen cengkeh di kawasan perkebunan di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Foto: Adwit B Pramono/ANTARA FOTO
Ketua Yayasan BEDO, Jeff Kristianto, mengatakan, kerja sama yang dijalin pemerintah, pihak swasta, dan lembaga swadaya dapat mempercepat target ekspor dan memaksimalkan pencapaian produk-produk perkebunan Indonesia di pasar global.
ADVERTISEMENT
"Kerja bersama oleh pemerintah, perusahaan swasta, dan lembaga swadaya seperti ini akan mempercepat target ekspor Indonesia dan memastikan pencapaian yang lebih maksimal. Produk perkebunan Indonesia memiliki peluang yang sangat besar di pasar dunia dan perlu dimaksimalkan," kata Jeff.

Program Pembinaan NEXT dari Kemendag dan BEDO

NEXT terdiri atas rangkaian kegiatan pendampingan ekspor secara daring dan tatap muka selama satu tahun untuk 30 perusahaan terpilih di sektor perkebunan.
Selama mengikuti NEXT, perusahaan terpilih akan mendapatkan pendampingan dari praktisi ekspor, peluang mengikuti pameran di dalam dan luar negeri, serta akses untuk bergabung dalam situs web InaExport Kemendag.
Program ini menitikberatkan pada fase persiapan ekspor. Fase tersebut meliputi penguatan internal organisasi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk persiapan ekspor, pendampingan penyusunan strategi dan rencana ekspor, serta praktik bisnis dan negosiasi.
Lahan perkebunan sawit di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Program NEXT telah disosialisasikan sejak Maret 2024, ditandai dengan penyebaran informasi kepada para kepala dinas yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia dan asosiasi-asosiasi di bidang perkebunan agar dapat mengajak pelaku binaan mereka mengikuti program ini.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, Kemendag dan BEDO telah mendata 400 calon peserta NEXT yang akan dikurasi hingga menjadi 30 pelaku usaha terpilih.
"Melalui NEXT, kami harap pelaku usaha perkebunan Indonesia dapat memperoleh pengetahuan untuk dapat mengekspor produk mereka ke pasar internasional dari para tenaga ahli yang terlibat. Sehingga, para pelaku usaha dapat meningkatkan omzet perusahaan mereka setelah mengikuti program ini," pungkas Miftah.