KAI Commuter Mau Ajukan Tambahan PMN untuk Pengadaan 8 KRL Baru

6 Februari 2024 20:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang KRL Commuter Line mengenakan masker di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (12/62023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang KRL Commuter Line mengenakan masker di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (12/62023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membutuhkan total Penyertaan Modal Negara (PMN) hingga total Rp 5,5 triliun untuk pengadaan dan peremajaan (retrofit) Kereta Rel Listrik (KRL).
ADVERTISEMENT
Saat ini PT KAI (Persero) masih menunggu pencairan PMN di tahun 2024 sebesar Rp 2 triliun. PMN itu diusulkan Erick Thohir menggunakan dana cadangan investasi dan sudah mendapatkan persetujuan DPR.
"Pokoknya kurangnya itu (PMN) sekitar Rp 5,5 triliun. Tapi kita nanti pasti per tahun ya, karena kan datangnya juga per tahun," ungkap VP Corporate Secretary KCI, Anne Purba, usai konferensi pers di Kantor KCI Pusat, Selasa (6/2).
Anne mengatakan, saat ini pengadaan KRL yang sudah berkontrak senilai Rp 6,84 triliun, antara lain pengadaan 16 KRL baru oleh PT INKA (Persero) dengan total investasi sebesar Rp 3,83 triliun.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Selasa (6/2/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Kemudian, pengadaan 19 rangkaian KRL retrofit oleh PT INKA dengan total investasi lebih dari Rp 2,23 triliun, serta pengadaan 3 KRL baru diimpor dari CRRC Sifang, China, dengan total investasi Rp 783 miliar.
ADVERTISEMENT
Kebutuhan pembiayaan pengadaan KRL itu, kata Anne, berasal dari pinjaman KAI Commuter Rp 3,5 triliun, Shareholder Loan dari PT KAI (Persero) kurang lebih Rp 800 miliar, dan Penyertaan Modal Negara (PMN) sekitar Rp 5-5,5 triliun.
Meski demikian, Anne mengungkapkan ada kemungkinan tambahan pengadaan 8 KRL baru sehingga total seluruh pendanaan yang dibutuhkan KCI sebesar Rp 9 triliun, alias harus ada tambahan dana sekitar Rp 2,3 triliun.
"Jadi yang kita butuhkan sampai nanti ada 8 kereta baru itu ya, itu bisa sampai lebih dari Rp 9 triliun kalau dengan currency (nilai tukar) sekarang ya, kan ini akan berubah terus," ungkapnya.
Dia menyebutkan, pengadaan 8 KRL baru ini masih dalam persiapan dengan melihat kapasitas produksi PT INKA (Persero). Kemungkinan pendanaannya akan dimasukkan dalam alokasi PMN.
ADVERTISEMENT
Untuk tambahan PMN di tahun ini, KCI setidaknya akan mengajukan kembali sebesar Rp 2 triliun. "Tahun ini mungkin sekitar Rp 2 triliun ya, sekarang kan ada retrofit dan yang baru juga," tutur Anne.
Anne menjelaskan, tahapan persiapan pengadaan 8 KRL baru ini juga melihat proses retrofit yang dilakukan oleh INKA. KCI akan mengawasi dan memitigasi masalah keterlambatan sehingga pihaknya memulai rencana pengadaan tersebut.
"Kita akan update berikutnya, karena kan tadi kapasitas produksinya (INKA) juga kami harus cek, nanti delivery time-nya seperti apa, karena saat ini volume penumpang kami juga sudah menuju 1 juta lagi sehingga time delivery itu adalah salah satu hal yang harus kami awasi saat ini," pungkasnya.