Kadin Soroti Masa Transisi Pemerintah: Harus Kondusif Agar Pengusaha Confidance

21 Maret 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan Tugas Harian (Plh) Ketua Umum Yukki Nugrahawan Hanafi dalam konferensi pers Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) pada Kamis (7/15/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan Tugas Harian (Plh) Ketua Umum Yukki Nugrahawan Hanafi dalam konferensi pers Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) pada Kamis (7/15/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyoroti masa transisi kepemimpinan, usai KPU mengumumkan pasangan Prabowo-Gibran menjadi peraih suara tertinggi dalam Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, melihat pentingnya stabilitas politik sebagai basis bagi pertumbuhan ekonomi dan geliat dunia usaha, termasuk dalam masa transisi kepemimpinan.
“Kami berharap proses transisi kepemimpinan juga akan berlangsung kondusif hingga Oktober nanti, sehingga memberikan confidence bagi dunia usaha dan industri serta investasi,” kata Yukki kepada kumparan pada Kamis (21/3).
Lantaran menurut Yukki, pengumuman resmi dari KPU mengenai hasil Pemilu ini akan menjadi panduan formal bagi dunia usaha untuk lakukan kalkulasi ekspansi bisnis.
Selanjutnya, setelah pemimpin terpilih dilantik, Yukki menjelaskan, pihaknya berharap pemimpin terpilih akan memberikan perhatian dan solusi untuk sektor usaha.
Solusi tersebut meliputi peningkatan kemudahan berusaha, mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan produktivitas tinggi, dan penggunaan teknologi unggul.
Capres 02 Prabowo Subianto didampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka pada pidato kemenangan Pemilihan Presiden 2024 versi quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Kim Kyung-Hoon/REUTERS
“Serta mendorong ekspor yang lebih tinggi pada sektor yang dapat memberikan value added output dan berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti hilirisasi mineral strategis dan transisi energi baru terbarukan termasuk Electric Vehicles,” imbuh Yukki.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Yukki bilang, pihaknya juga menggarisbawahi upaya pemerintah untuk mengeluarkan Indonesia dari jebakan negara kelas menengah atau middle income trap. Hal ini beriringan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045.
“Untuk mencapai visi tersebut, Kadin Indonesia melihat pemerintah perlu mendorong kontribusi sektor strategis seperti ketahanan pangan dan kesehatan, digitalisasi dan manufaktur berbasis teknologi, peningkatan akses pendidikan untuk kualitas SDM yang unggul, serta mendorong transisi pembangunan yang berkelanjutan,” jelas Yukki.