Jusuf Kalla: Industri Penyumbang Terbesar Pendapatan Nasional RI

15 April 2019 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019 di ICE BSD, Tangerang. Foto: Elsa Toruan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019 di ICE BSD, Tangerang. Foto: Elsa Toruan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) secara resmi membuka gelaran Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019 pada hari ini. Adapun acara ini berlangsung hingga 16 April 2019 di ICE BSD, Tangerang, Banten.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, JK menyampaikan bahwa industri merupakan salah satu sektor penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sejak tahun 2014 hingga 2017, katanya, rata-rata pertumbuhan sektor industri tercatat sekitar 21,3 persen.
“Industri tetap jadi sektor yang tertinggi dalam PDB kita. Yang pada tahun 2014-2017 rata-rata pertumbuhannya 21,3 persen. Artinya industri tetap jadi sektor tertinggi dalam pendapatan nasional kita,” katanya saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Senin (15/4).
Karena itu, JK menekankan bahwa deindustrialisasi tidak akan terjadi. Senada, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto juga mengatakan hal yang sama.
Menurut Airlangga, sektor industri di Indonesia justru akan terus berkembang. Selama ini, industri disebut sebagai salah satu sektor yang juga telah menyumbang pajak dan ekspor terbesar Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Mulai dari kereta api, stainless steel, kendaraan roda 4, roda 2, perhiasan, furnitur, dan itu adalah produk-produk yang dikenal dan diakui oleh pasar dunia. Karena itu, penyelenggaraan kegiatan ini sebagai forum konsolidasi para pemangku kepentingan agar bisa melakukan langkah-langkah strategis agar transformasi digital di industri manufaktur bisa terjaga,” tambahnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Dok. Setwapres
Pada pembukaan IIS tahun ini akan diberikan penghargaan kepada para pelaku industri yang sudah ataupun sedang menuju era industri 4.0, yang penilaiannya menggunakan framework dari INDI 4.0. Sejumlah industri yang menerima penghargaan ini adalah PT Pan Brothers, PT Pupuk Kaltim, hingga PT Indofood Sukses Makmur.
Selain itu, akan digelar sesi talkshow dan diskusi panel tentang kebijakan dan implementasi industri 4.0 di Indonesia. Sesi ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten di bidangnya masing-masing. Di hari Senin (15/4), pada sesi pertama diisi dengan talkshow yang rencananya akan menghadirkan para pembicara seperti Menperin Airlangga yang membahas tentang Transformasi Kebijakan Industrialisasi di Era Industri 4.0.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Duta Besar Jerman untuk Indonesia akan mengangkat tema mengenai Indonesia-Germany Partnership Preparing Indonesia as Official Country Partner of Hannover Messe 2020.
Selanjutnya, di sesi diskusi panel, menghadirkan Kepala Bappenas (diwakilkan), Menteri Keuangan (diwakilkan), perwakilan dari Asosiasi Cloud Computing Indonesia, dan Direktur Politeknik Enjinering Indorama. Sementara itu, pada hari Selasa (16/4), pembicara yang akan hadir yakni dari Apindo, PT TMMIN, dan AT Kearney.
Tahun lalu, Kemenperin juga menyelenggarakan acara serupa untuk peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0 yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Kemenperin Luncurkan INDI 4.0
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong percepatan implementasi industri 4.0. Karenanya, sejumlah upaya dilakukan, salah satunya dengan meluncurkan Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0).
ADVERTISEMENT
INDI 4.0 merupakan indikator penilaian tingkat kesiapan industri di Indonesia dalam menerapkan teknologi era industri 4.0. Untuk tahap awal, INDI 4.0 telah diikuti oleh 326 perusahaan industri dari berbagai sektor.
"Saat ini teknologi sangat berkembang cepat, salah satu yang memang didorong agar cepat dalam beradaptasi adalah industri. Dengan INDI 4.0 ini, sebagian industri telah dilakukan assessment kesiapan industri," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto.
Dari data Kemenperin, ada 8 jenis sektor industri yang telah dilakukan assessment INDI 4.0. Adapun 8 industri tersebut adalah makanan dan minuman (39 perusahaan), tekstil (10), kimia (30), otomotif (196), elektronika (28), logam (11), aneka (11), Engineering Procurement and Construction (EPC/1).
"INDI 4.0 bisa dijadikan standar acuan untuk mengukur tingkat kesiapan perusahaan untuk bertransformasi ke era industri 4.0," tambah Airlangga.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto lepas kontainer berisi produk Bayer yang diekspor ke Eropa. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Penilaian INDI 4.0 menggunakan mekanisme self-assessment oleh perusahaan dengan mengukur lima pilar, yaitu manajemen dan organisasi, manusia dan budaya, produk dan layanan, teknologi, serta operasional pabrik.
ADVERTISEMENT
Rentang skor penilaian INDI 4.0 adalah dari level 0 (belum siap) yang artinya belum siap bertransformasi ke industri 4.0, kemudian level 1 yakni industri masih pada tahap kesiapan awal, level 2 yaitu industri pada tahap kesiapan sedang, level 3 yakni industri sudah pada tahap kesiapan matang bertransformasi ke industri 4.0, dan level 4 yakni industri sudah menerapkan sebagian besar konsep industri 4.0 di sistem produksinya. Secara umum, industri manufaktur Indonesia berada dalam posisi cukup siap menerapkan industri 4.0.
"Ada sejumlah indikator yang jadi penilaian. Beberapa di antaranya adalah penyimpanan & sharing data, digitalisasi, konektivitas, mesin cerdas, produk cerdas, layanan berbasis data, keterbukaan terhadap perubahan, hingga investasi untuk 4.0," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Selain meluncurkan INDI 4.0, Kemenperin akan melaksanakan program Making Indonesia 4.0 Start-Up yang bertujuan menggali ide-ide inovasi dari perusahaan-perusahaan startup berbasis teknologi. Dari 84 peserta yang lolos seleksi, terpilih lima start-up terbaik dengan inovasi teknologi yang siap dikomersialkan.
“Kami mengharapkan startup di tanah air semakin menyadari pentingnya infrastruktur digital yang menjadi ciri penerapan Industri 4.0 seperti cloud computing untuk mendukung bisnisnya," kata Menperin.