Jokowi: Potensi Pasar Industri Mebel RI Tembus USD 766 Billion

14 September 2023 10:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas membahas mengenai penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas membahas mengenai penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui besarnya potensi industri mebel di Indonesia. Namun, potensi tersebut belum bisa digarap secara maksimal.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Indonesia memiliki keunggulan dari sisi bahan baku, sumber daya manusia, dan kekayaan seni budaya. Ia menilai tiga hal tersebut menjadi modal utama Indonesia di industri mebel.
"Tadi disampaikan oleh Ketua Umum (ASMINDO) Pak Dedi potensi pasar ada USD 766 billion. Indonesia baru masuk USD 2,8 billion di tahun kemarin. Artinya masih sangat kecil sekali," kata Jokowi saat Pembukaan Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFNA) 2023 di ICE BSD, Kamis (14/9).
Bahkan, kata Jokowi, Indonesia hanya berada di ranking 17 untuk industri mebel. Padahal, sumber daya hingga bahan baku di Indonesia sangat siap.
"Dan kita untuk Indonesia ini ranking 17. Di bawah Vietnam yang ranking ke-2, di bawah Malaysia yang ranking 12. Padahal kita sumber dayanya, bahan baku, SDM kita sebetulnya sangat siap," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengungkapkan Indonesia sempat berjaya di 1990-an. Saat itu, industri mebel merajai setiap kali ikut dalam pameran yang digelar di Jerman, Italia, hingga Prancis.
Jokowi menyebut, salah satu yang harus dibenahi dari industri mebel dalam negeri adalah keberanian untuk berpartner, terbuka dengan industri hingga perusahaan mebel dari luar.
"Entah dari Eropa, entah dari Amerika, entah dari China. Kita harus terbuka. Jangan dimiliki sendiri lah perusahaan itu. Terbuka dan mau berpartner," tutur Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, mengaku senang bisa menghadiri Pembukaan Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFNA) Tahun. Menurutnya, hadir ke acara IFFNA serasa pulang kampung.
"Saya itu kalau diundang untuk acara-acara yang berkaitan dengan furniture itu paling semangat. Biasanya saya tidur di Bogor, di Istana Bogor. Tapi tadi malam saya tidur di Istana Jakarta supaya lebih dekat dengan acara di sini," ungkap Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Ibu Jokowi di Bogor, saya di Jakarta demi ASMINDO. Karena terasa pulang kampung gitu, lho, kalau sudah masuk ke acara-acara ASMINDO," tambahnya yang disambut tepukan tangan peserta yang hadir.