Jokowi Bangun 582 Ribu Rumah Selama 8 Bulan, Mayoritas Rumah Murah

23 Agustus 2018 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rusun Nelayan Desa Hu'u Kabupaten Dompu (Foto: Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Rusun Nelayan Desa Hu'u Kabupaten Dompu (Foto: Kementerian PUPR)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Realisasi program sejuta rumah yang dijalankan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga 20 Agustus 2018 baru mencapai 582 ribu unit, atau 58 persen dari target yang ditetapkan pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah tersebut, sebanyak 68 persen rumah yang dibangun merupakan hunian dengan harga murah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Sementara 32 persen sisanya merupakan hunian bagi non MBR.
“Saya masih optimistis target tercapai, masih ada 4 bulan lagi,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (23/8).
Rumah murah yang dibiayai KPR bersubsidi FLPP (Foto: Dok Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah murah yang dibiayai KPR bersubsidi FLPP (Foto: Dok Istimewa)
Dia pun membeberkan untuk mencapai target itu, pihaknya menyiapkan berbagai strategi. Mulai dari memastikan pembangunan rumah murah terus berjalan, hingga proses perizinan pembangunan rumah berjalan mulus.
“Biasanya yang kami bangun selesai di akhir tahun. Kami pastikan supply-nya ini ada sehingga realisasi program bisa sesuai target,” paparnya.
Dia menambahkan dari target sejuta rumah, sebanyak 50 persen di antaranya disumbang oleh pembangunan perumahan oleh swasta. Sementara 50 persen sisanya disumbang oleh pembangunan perumahan oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Yang dari pemerintah itu 30 persen dari KPR FLPP, Subsisi Bantuan Uang Muka, Subsidi Selisih Bunga. Sedang 20 persen dari rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya, rumah stimulan,” kata Khalawi.