Jokowi Akan Resmikan Pemasangan Girder Pertama Kereta Cepat JKT-BDG

17 September 2019 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menggunakan alat berat guna menyelesaikan konstruksi jalur kereta api pada proyek pembangunan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (22/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menggunakan alat berat guna menyelesaikan konstruksi jalur kereta api pada proyek pembangunan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (22/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan melakukan pemasangan girder pertama pada pertengahan Oktober 2019. Direktur Human Resource, Legal Acquisition & Aset KCIC Puspita Anggraeni mengatakan, pemasangan girder awal akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
ADVERTISEMENT
"Bapak Presiden (akan meresmikan pemasangan girder kereta cepat) pertengahan Oktober. Seandainya dimungkinkan bisa ikut menyaksikan. Jadi kami tidak henti-hentinya terima kasih," katanya saat ditemui di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Selasa (17/9).
Pemasangan girder awal ini rencananya akan dilakukan di Cikarang, Jawa Barat. Puspita bilang, pemasangan girder pertama ini telah mendapat persetujuan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).
Puspita sedikit memberikan bocoran mengenai girder yang diklaim terbesar di Asia Tenggara dengan panjang 32 meter dengan berat 900 ton.
"Nanti kami punya yang panjang 128 meter jadi (beratnya) sekitar 4 kalinya tapi baru tahun depan dibuat," imbuhnya.
Foto udara pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang dilakukan PT KCIC. Foto: Dok. PT KCIC
Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebutkan, pendanaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan cair USD 400 juta atau sekitar Rp 5,8 triliun. Adapun secara keseluruhan investasi yang dibutuhkan untuk proyek pionir ini mencapai USD 6,071 miliar atau Rp 88,02 triliun (kurs Rp 14.500).
ADVERTISEMENT
"Dari pinjaman dari CDB (China Development Bank) 75 persen. Sedang proses pencairan tahap berikutnya. Diharapkan bulan ini cair lagi sekitar USD 400 juta," kata Chandra Dwiputra, Direktur Utama KCIC, saat ditemui di Kantor MRT Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (10/9).
Pencairan pada bulan depan merupakan yang kelima kali. Sebelumnya pihaknya telah mencairkan utang sekitar USD 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun melaui CDB pada bulan Juli lalu.
"Sebagian besar kontraktor. Sebenarnya kita itu lagi pembayaran kontraktor yang ketiga jadi menunggu pencairan ini," imbuhnya.