Jelang Imlek, Ini Sederet Saham yang Diprediksi Cuan di Tahun Naga Kayu

8 Februari 2024 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi angpao saat imlek. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi angpao saat imlek. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sederet sektor saham diprediksi akan cuan bagi investor di Tahun Baru Imlek 2575 dengan simbol naga kayu yang jatuh pada hari Sabtu (10/2).
ADVERTISEMENT
Pengamat Pasar Modal Hans Kwee menyebut top picks sektor-sektor saham di Tahun Naga Kayu 2024 antara lain teknologi, media, emas, dan perbankan.
“Sektor yang diuntungkan terkait elemen api, kayu dan logam. Untuk api ada sektor teknologi dan media, sedangkan kayu ada properti dan logam ada emas dan banking,” ujar Hans saat dihubungi kumparan, Kamis (8/2).
Hans merekomendasikan saham GOTO, MNCN, SBMA dan BMTR untuk sektor teknologi dan media. Sedangkan untuk properti, investor sebaiknya memborong saham BSDE, DMAS dan CTRA.
“Untuk sektor emas saham AMMN, MDKA, ANTM, UNTR. Untuk sektor perbankan BMRI, BBRI, BBNI, dan BBCA,” tutur Hans.
Ilustrasi IHSG di pasar saham BEI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sementara itu, Direktur Eksekutif CSA Institute David Sutyanto mencermati sektor perbankan dan consumer cyclical masih dalam tren bagi para investor dalam menyebut Tahun Naga Kayu 2024.
ADVERTISEMENT
“Menurut saya sektor perbankan masih dalam tren yang positif. Selain itu sektor consumer cyclical sepertinya juga menjadi perhatian belakangan ini,” imbuh David.
Berdasarkan riset Capital Sensitive Analysis Index (CSA Index), sektor keuangan menjadi pilihan utama dan mayoritas pelaku pasar sebagai sektor yang dapat memacu Indeks Harga Saham Keuangan (IHSG) pada bulan Februari.
“Adanya rilis laporan keuangan perbankan yang hasilnya di atas ekspektasi dan rendahnya valuasi menjadikan sektor ini digemari,” tulis CSA Index dalam risetnya.
Selain sektor keuangan, sektor barang konsumen non primer juga menjadi pilihan terbanyak kedua. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi dalam negeri yang masih terjaga dan optimisme akan kondisi ekonomi dalam negeri.