Jangan Jadi Korban Selanjutnya! Ini Cara Agar Uangmu Aman dari Kejahatan Soceng

28 April 2024 11:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi terjerat kejahatan social engineering. Foto: 2368295873/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi terjerat kejahatan social engineering. Foto: 2368295873/Shutterstock
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baru-baru ini, kembali ramai di media sosial soal imbauan penarikan uang di bank. Salah satu unggahan seorang ibu—yang merupakan nasabah salah satu bank nasional—mengatakan bahwa ada sejumlah orang yang kehilangan uang ratusan juta.
Video dari akun TikTok @widia_pengamatpolitik mengatakan bahwa kasus kehilangan uang ini terjadi karena efek pembagian bansos.
“Ini efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan bansos dan lain-lain. Apa pun caranya dihalalkan untuk membantu pemerintah, yang merusak demokrasi ini,” ujar pemilik video.
Bank BRI pun menegaskan, bahwa video yang beredar merupakan hoaks dan pemiliknya telah meminta maaf melalui akun Instagram @rama_news. Meski begitu, masyarakat tetap diimbau agar menjaga kerahasiaan data pribadi.
Tidak hanya itu, kejahatan serupa juga bisa saja terjadi karena sebab lain. Terkadang, masyarakat dengan sengaja atau tidak sengaja membagikan PIN dan kartu ATM ke teman atau keluarga, memberi OTP kepada orang tidak dikenal via telepon, hingga tidak sengaja mengunduh apk. bermodus undangan pernikahan, kurir antar paket, hingga surat tilang digital.
Modus-modus kejahatan seperti ini biasa disebut dengan social engineering atau soceng.

Apa Itu Kejahatan Soceng?

Dilansir Carnegie Mellon University, social engineering attack alias kejahatan soceng merupakan upaya memanipulasi, mempengaruhi, atau menipu korban untuk mendapatkan kendali atas sistem komputer. Pelaku kejahatan mengincar informasi pribadi dan keuangan mereka dengan memanipulasi psikologis.
Singkatnya, pelaku membuat seseorang takut atau justru mempercayai mereka sepenuhnya untuk mencuri dana dari akun bank. Contoh sederhana dari kasus ini adalah panggilan palsu ke departemen IT dan menyamar sebagai karyawan perusahaan.
Korban lalu akan dimintai kata sandi, mengirim email phising yang menyerupai email resmi perusahaan, mendapatkan informasi log in mobile banking, atau bahkan melakukan serangan langsung di lokasi fisik.
Untuk kasus terakhir ini, biasanya penipu berpura-pura menjadi sopir pengiriman, CS atau Teller yang berkunjung langsung, atau petugas kustodian (pemberi jasa penitipan harta, bunga, transaksi, dll).

Cara Menghindari Kejahatan Soceng

Karena soceng melibatkan manipulasi psikologis untuk melakukan kejahatan, penting bagi setiap orang untuk meningkatkan kesadaran diri. Hal paling pertama yang perlu ditanamkan adalah kritis dan selalu curiga terhadap penawaran dan hadiah yang diberikan.
Modus penipuan ini juga diawali dengan membuat korban panik karena ancaman-ancaman seperti biaya tambahan, ATM dan rekening diblokir, tidak bisa melakukan transaksi, dan lain-lain. BRI memberikan delapan poin penting pencegahan kejahatan soceng. Apa saja?
Abaikan pesan dari nomor yang tidak dikenal.
Sistem perbankan memang dilengkapi dengan fitur keamanan. Namun, teliti sebelum menerima telepon serta membuka file dan aplikasi menjadi kunci keselamatan nasabah. Karena keamanan kita juga merupakan tanggung jawab kita
Segera hubungi Contact BRI di 1500017 atau chat Sabrina via WhatsApp di 0812 1214 017 untuk melakukan pengaduan.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio