Investasi Blok Masela Rp 540 T, Pertamina Target FID Diajukan 1-2 Tahun Lagi

9 Desember 2023 17:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi Huff & Puff Injection C02 di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (7/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi Huff & Puff Injection C02 di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (7/12/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina (Persero) menargetkan Final Investment Decision (FID) pengembangan Lapangan Abadi Masela akan diajukan setidaknya 1-2 tahun ke depan. Saat ini, pemerintah mencatat investasi Blok Masela mencapai Rp 540 triliun.
ADVERTISEMENT
Pemegang Partisipasi Interest (PI) Blok Masela saat ini adalah Inpex Masela Ltd (65 persen) sekaligus sebagai operator, PT Pertamina Hulu Energi Masela (20 persen), dan Petronas Masela Sdn. Bhd (15 persen).
Kementerian ESDM sebelumnya mengungkapkan revisi kedua Rencana Pengembangan Lapangan Pertama (Plan of Development/PoD I) Lapangan Abadi Blok Masela telah disetujui pada 28 November 2023.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan Pertamina melalui PHE Masela bersama Inpex sedang menindaklanjuti revisi kedua rencana pengembangan PoD) I yang telah disetujui pemerintah.
"Pertamina melalui PHE Masela bersama INPEX sebagai operator di Blok Masela sedang menindaklanjuti persetujuan POD untuk mematangkan rincian-rincian kegiatan yang tertera di POD I Revisi 2 yang sudah disetujui pemerintah (Kementerian ESDM)," ujarnya kepada kumparan, Sabtu (9/12).
Seremoni penandatanganan memorandum of understanding (MoU) pengembangan Blok Masela antara PT Pertamina (Persero), Inpex Corporation, dan Petronas di IPA Convex ke-47, Selasa (25/7/2023). Foto: Fariza/kumparan
Adapun revisi kedua POD I Blok Masela mencakup kegiatan CCS ke dalam ruang lingkup proyek. Fasilitas CCS akan dibangun untuk menangkap native CO2 dari Lapangan Abadi dan menyimpannya kembali di lapangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara pengembangan Blok Masela sesuai POD I yang dimaksud adalah FEED untuk OLNG, FPSO, GEP dan SURF pada tahun 2024, site preparation pada tahun 2025, dan drilling preparation pada tahun 2026.
Setelah pematangan tersebut rampung, lanjut Fadjar, maka FID Blok Masela akan diajukan di 2024 atau 2025. Hal ini juga seiring dengan target pemerintah yang ingin FID selesai bersamaan dengan kegiatan pengeboran di tahun depan.
"Segera setelah pematangan tersebut selesai dilakukan, maka FID akan diajukan estimasinya 1 hingga 2 dua tahun ke depan," pungkas Fadjar.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso. Foto: Wendiyanto/kumparan
Sebelumnya, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menyebutkan menuturkan setelah PoD proyek LNG Blok Masela disetujui, pemerintah meminta Inpex, Pertamina, dan Petronas segera merencanakan pengeboran di tahun depan.
ADVERTISEMENT
"Langsung dilakukan planning untuk dilakukan pengeboran. Langsung program di PoD itu secepat mungkin, kan tinggal dilakukan pengeboran itu kan sudah ada modelnya," ujar Tutuka saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (1/12).
Tutuka mengatakan rencana pengeboran tersebut dilakukan bersamaan dengan keputusan investasi akhir atau FID. Persiapan pengeboran utamanya untuk menentukan fasilitas, lokasi, dan sebagainya.
"Tahun depan itu targetnya persiapan untuk pengeboran sama FID bareng, FID-nya sudah dikerjakan tinggal minta percepatan," ungkap Tutuka.
Pemerintah mencatat perkiraan biaya yang diperlukan untuk mengembangkan Blok Masela meliputi biaya investasi (di luar sunk cost) sebesar USD 20.946 juta, termasuk biaya fasilitas CCS sebesar USD 1.088 juta.
Kemudian Biaya Operasi sebesar USD 12.978 juta, dan biaya Abandonment and Site Restoration (ASR) sebesar USD 830 juta. Sehingga total biaya investasi mencapai USD 34.754 juta atau setara Rp 540 triliun (kurs Rp 15.552).
ADVERTISEMENT
Total cadangan gas Blok Masela adalah 18,54 TSCF dengan kumulatif produksi gas 16,38 TSCF (gross) atau 12,95 TSCF (sales) dan kondensat 255,28 MMSTB. Sementara kapasitas produksi 1.600 MMSCFD dan 150 MMSCFD (pipeline), serta kondensat 35.000 BCPD.