Ini Efek Konser Coldplay - Taylor Swift ke Ekonomi Singapura: Sumbang 10% ke PDB

28 Februari 2024 6:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reaksi para penggemar penyanyi AS Taylor Swift, alias Swifties, saat menonton film konser "Taylor Swift: The Eras Tour" di bioskop di Beijing. Foto: Richard A.Brooks / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Reaksi para penggemar penyanyi AS Taylor Swift, alias Swifties, saat menonton film konser "Taylor Swift: The Eras Tour" di bioskop di Beijing. Foto: Richard A.Brooks / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Singapura mengincar pariwisata konser sebagai pendorong ekonomi barunya saat ini. Hal ini ditandai dengan deretan konser yang digelar Singapura seperti Coldplay, Ed Sheeran dan Taylor Swift.
ADVERTISEMENT
Ekonom HSBC untuk ASEAN, Yun Liu mengatakan, Singapura bisa mengantongi ratusan dolar dari pendapatan pariwisata konser.
Bahkan Liu menyebut, Singapura saat ini sudah lebih dikenal dengan acara musik global berskala besarnya, dibanding dahulu yang memiliki stereotype sebagai magnet perjalanan bisnis.
“Ini merupakan sebuah anugerah bagi layanan terkait perjalanan konser di Singapura yang dapat menambah hingga 10 persen PDB-nya,” tulis Liu, dikutip dari CNBC International, Rabu (28/2).
Sebelumnya, pada bulan lalu, band Inggris Coldplay menampilkan enam pertunjukan di Stadion Nasional Singapura. Para penggemar membeli 200.000 tiket saat pertunjukan terjual habis dalam beberapa jam, memecahkan rekor negara kota tersebut untuk penjualan tiket terbanyak oleh seorang artis dalam satu hari.
Singapura menjadi perhentian utama di Asia untuk Tur Dunia Music of the Spheres Coldplay — yang meningkatkan industri pariwisata negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Platform perjalanan Asia-Pasifik, Agoda, mencatat “lonjakan besar-besaran” dalam lalu lintas pencarian akomodasi di Singapura selama tanggal konser Coldplay.
Grup musik Coldplay tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (15/11/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Begitu juga dengan akhir pekan ini, Singapura akan menjadi tuan rumah bagi bintang pop Amerika Taylor Swift, yang Eras Tour-nya di Amerika Serikat (AS) yang tahun lalu diperkirakan menghasilkan belanja konsumen sekitar USD 4,6 miliar.
“Taylor Swift juga diperkirakan akan menghasilkan dorongan ekonomi yang cukup besar, mengingat rekor masa lalunya,” tambah Liu.
Penggemar melihat layar video besar yang mempromosikan pertunjukan penyanyi AS Taylor Swift di luar Tokyo Dome sesaat sebelum dimulainya leg pertama "Eras Tour" Asia-Pasifik di Tokyo pada 7 Februari 2024. Foto: Richard A.Brooks / AFP
Permintaan penerbangan ke Singapura juga melonjak. Kedua maskapai andalan negara tersebut, Singapore Airlines dan maskapai penerbangan murah Scoot mengatakan, permintaan penerbangan ke Singapura pada bulan Maret meningkat, terutama dari Asia Tenggara.
Bahkan Jetstar Asia juga mengkonfirmasi adanya lonjakan permintaan sekitar 20 persen untuk rute yang menghubungkan berbagai tujuan seperti Bangkok, Manila, Jakarta hingga Singapura.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, Singapura memiliki eksposur yang besar terhadap sektor manufaktur dan keuangan teknologi, namun layanan terkait perjalanan menyumbang 10 persen dari PDB negara tersebut.
Sehingga pariwisata konser Singapura membentuk kembali industri perjalanan pascapandemi karena semakin banyak orang yang bersedia terbang untuk menghadiri konser atau acara olahraga.