Industri Mebel RI Kalah dari Vietnam & Malaysia, Jokowi: Harus Mau Berpartner
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Indonesia baru masuk 2,8 billion US Dollar di tahun kemarin. Artinya masih sangat kecil sekali," kata Jokowi saat membuka Pameran Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFNA) Tahun 2023 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (14/9).
Menurut Jokowi, ada hal yang harus dibenahi karena ranking industri mebel Indonesia hanya berada di posisi 17. Ia mengungkapkan, industri mebel Indonesia berada di ranking 17 karena tidak mau terbuka dan berpartner.
"Negara lain saling berpartner. Sehingga tadi yang disampaikan betul. Harus terbuka. Mau berpartner dengan industri-industri, perusahaan-perusahaan mebel dari luar. Entah dari Eropa, entah dari Amerika, entah dari China," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Kita harus terbuka. Jangan dimiliki sendiri lah perusahaan itu. Terbuka dan mau berpartner," tegasnya.
Hal lain adalah pemerintah harus terus mendorong pasar mebel di dalam negeri supaya tidak dikuasai produk dari luar.
"Karena kalau kita gabung belanja APBN, APBD maupun BUMN, belanja kita di 2023 itu sudah mencapai belanja Rp 1.236 triliun. Belanja ini bukan hanya mebel dan mebel tadi disampaikan kurang lebih 1,1, berarti itu Rp 11 T. gede banget. Dan banyak diisi oleh furniture import," jelasnya.
Karena itu, Jokowi meminta produk mebel dalam negeri harus masuk ke e-katalog agar memudahkan.
"Artinya memang bolanya di bapak ibu semuanya. Mau membuka diri untuk berpartner dan mau mengambil pasar di dalam negeri 100 persen mestinya bisa diambil oleh ASMINDO. Mestinya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT