Industri Mebel RI Kalah dari Vietnam & Malaysia, Jokowi: Harus Mau Berpartner

14 September 2023 10:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Selasa (8/8/2023) lalu. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Selasa (8/8/2023) lalu. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyayangkan industri mebel Indonesia yang berada di peringkat 17. Padahal, potensi industri mebel Indonesia bisa mencapai 766 miliar dolar AS.
ADVERTISEMENT
Industri mebel itu kalah jauh dari Vietnam di peringkat 2 dan Malaysia di peringkat 12. Indonesia hanya menyumbang USD 2,8 miliar pada tahun 2022.
"Indonesia baru masuk 2,8 billion US Dollar di tahun kemarin. Artinya masih sangat kecil sekali," kata Jokowi saat membuka Pameran Indonesian Furniture Industry and Handicraft Association (IFFNA) Tahun 2023 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (14/9).
Menurut Jokowi, ada hal yang harus dibenahi karena ranking industri mebel Indonesia hanya berada di posisi 17. Ia mengungkapkan, industri mebel Indonesia berada di ranking 17 karena tidak mau terbuka dan berpartner.
"Negara lain saling berpartner. Sehingga tadi yang disampaikan betul. Harus terbuka. Mau berpartner dengan industri-industri, perusahaan-perusahaan mebel dari luar. Entah dari Eropa, entah dari Amerika, entah dari China," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Kita harus terbuka. Jangan dimiliki sendiri lah perusahaan itu. Terbuka dan mau berpartner," tegasnya.
Hal lain adalah pemerintah harus terus mendorong pasar mebel di dalam negeri supaya tidak dikuasai produk dari luar.
"Karena kalau kita gabung belanja APBN, APBD maupun BUMN, belanja kita di 2023 itu sudah mencapai belanja Rp 1.236 triliun. Belanja ini bukan hanya mebel dan mebel tadi disampaikan kurang lebih 1,1, berarti itu Rp 11 T. gede banget. Dan banyak diisi oleh furniture import," jelasnya.
Karena itu, Jokowi meminta produk mebel dalam negeri harus masuk ke e-katalog agar memudahkan.
"Artinya memang bolanya di bapak ibu semuanya. Mau membuka diri untuk berpartner dan mau mengambil pasar di dalam negeri 100 persen mestinya bisa diambil oleh ASMINDO. Mestinya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT