Industri Asuransi Ajak UMKM Perempuan Melek Finansial

22 Maret 2024 14:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Ilustrasi perempuan pemilik UMKM. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan pemilik UMKM. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri asuransi mendorong para pelaku UMKM, utamanya perempuan, untuk melek finansial. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), perempuan mengelola 64,5 persen dari total UMKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM, dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar USD 135 miliar.
ADVERTISEMENT
"Dari kota-kota yang ramai hingga desa-desa terpencil, wanita Indonesia semakin merangkul kewirausahaan sebagai jalan menuju kemandirian finansial, pemberdayaan, dan dampak sosial," ujar Communications & Client Experience Sun Life Indonesia, Kaiser Simanungkalit, dalam keterangannya, Jumat (22/3).
Dia menjelaskan, Sun Life Indonesia menawarkan cara untuk mencapai kemandirian finansial dan mendukung ekonomi keluarga melalui kewirausahaan. Kewirausahaan juga menawarkan fleksibilitas dan otonomi.
"Fleksibilitas ini sangat menarik bagi perempuan, yang ingin terlibat aktif dalam pendidikan anak-anak mereka dan usaha kewirausahaan mereka," jelasnya.
Meski demikian, para UMKM perempuan di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya stereotip gender dan norma sosial, akses ke modal dan sumber daya, menyeimbangkan tanggung jawab keluarga, hingga akses terbatas ke jaringan dan mentor.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat penetrasi asuransi di Indonesia juga masih rendah. Pada tahun 2022 hanya pada level 2,27 persen. Sementara indeks literasi asuransi saat ini hanya sebesar 31,72 persen. Persentase tersebut lebih rendah dibandingkan literasi perbankan sebesar 49,93 persen.
Tingkat inklusi asuransi bahkan lebih rendah lagi, hanya mencapai 16,63 persen, sementara tingkat inklusi perbankan mencapai 74,03 persen.
"Fakta tersebut yang mendorong kami sebagai perusahaan asuransi jiwa ingin mengajak para perempuan Indonesia untuk memulai bisnisnya bersama Sun Life Indonesia melalui program Sun Entrepreneur," jelas dia.
Sun Entrepreneur dirancang untuk mencetak entrepreneur di bidang distribusi keagenan mandiri melalui program pelatihan intensif bersama para profesional di industri asuransi mengenai kewirausahaan, kreativitas, dan pengembangan diri selama enam bulan. Selanjutnya, mereka dapat menjalankan sistemnya dan dalam kurun 2,5-3 tahun dapat memiliki bisnis distribusi keagenan mandirinya sendiri.
ADVERTISEMENT