Indonesia dan Perwakilan PBB Bahas Penanganan Dampak Krisis Global di Forum GCRG

24 November 2022 19:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sesmenko Perekonomian, Susiwijono (Kedua kiri) berbincang dengan Perwakilan UNRC Indonesia Valerie Julliand dan Deputi Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi (Kanan). Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Sesmenko Perekonomian, Susiwijono (Kedua kiri) berbincang dengan Perwakilan UNRC Indonesia Valerie Julliand dan Deputi Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi (Kanan). Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia dan Perwakilan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) membahas berbagai upaya penanganan dampak krisis global, menyangkut pangan, energi dan finansial. Pembahasan itu dilakukan dalam kerangka Global Crisis Response Group (GCRG), di mana Indonesia dipercaya menjadi salah satu pemimpinnya.
ADVERTISEMENT
Pertemuan kedua belah pihak itu dipimpin oleh Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso selaku Sherpa GCRG Indonesia, dengan Kepala Perwakilan UN Resident Coordinator (UNRC) untuk Republik Indonesia, Valerie Julliand .
Pada pertemuan itu, Susiwijono menggarisbawahi pentingnya korelasi antara apa yang dibahas dalam forum mutilateral seperti ASEAN, GCRG, dan G20 dengan kenyataan yang dihadapi di lapangan. Menurutnya, terdapat isu-isu strategis yang dapat dibicarakan bersama dalam forum multilateral tersebut, seperti isu konektivitas dan transisi energi.
“Pemerintah Indonesia saat ini sedang fokus untuk menindaklanjuti kesepakatan yang tertuang dalam deklarasi G20. Terdapat sekitar 226 proyek multilateral pada kesepakatan forum G20, di mana sebagian besar fokus pada upaya untuk transisi energi,” kata Susiwijono dikutip Kamis (24/11).
ADVERTISEMENT
Pada tingkat nasional, UNRC juga dapat mengundang sektor swasta untuk berkolaborasi dalam membantu negara-negara yang rentan. “Sebagai salah satu champion GCRG, Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra untuk mencari solusi praktis untuk mengatasi dampak krisis multi dimensi tersebut,” tegasnya.
Sementara Valerie Julliand menyambut baik kesempatan untuk berdiskusi dengan Sherpa GCRG, demi merumuskan solusi dibutuhkan. Ia juga mengapresiasi kesuksesan Indonesia pada Presidensi G20.
Co-Sherpa GCRG Indonesia, Edi Prio Pambudi berdiskusi dengan perwakilan PBB soal upaya penanganan dampak krisis global. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
UNRC menyampaikan perlunya menekankan isu keamanan dan upaya forum GCRG dalam penanganan konflik Rusia-Ukraina. UNRC juga membuka tawaran bantuan dan kerja sama kepada Indonesia dalam rangka brainstorming strategi penanganan krisis serta partnership dalam penyelesaian isu krisis tiga dimensi.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi sebagai Co-Sherpa G20 Indonesia, mengakui pentingnya isu keamanan dalam penyelesaian permasalahan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, ujar Edi, dalam deklarasi KTT G20 juga terdapat isu terkait penanganan krisis. “Dalam deklarasi G20, kami juga menyampaikan perlunya semangat perdamaian dan kolaborasi dunia di tengah krisis pangan, energi, dan keuangan global dan menjadikannya acuan dalam menangani triple crisis tersebut,” katanya.
Edi pun menegaskan pentingnya PBB dalam upaya penyampaian moral situasion untuk seluruh dunia dalam forum GCRG. Indonesia melihat adanya momentum pasca penyelenggaraan G20 dalam mewujudkan langkah dan solusi penanganan krisis global. Momentum tersebut dapat terus berlanjut ke dalam Presidensi G20 India dan Keketuaan Indonesia pada ASEAN di tahun 2023.
Menutup pertemuan tersebut, Sherpa dan Co-Sherpa GCRG Indonesia beserta Kepala Perwakilan UNRC, sepakat untuk melakukan kick-off meeting bersama dengan duta besar dari negara-negara yang menjadi champions GCRG untuk berkolaborasi dalam penanganan krisis.
ADVERTISEMENT
Selain Presiden Joko Widodo, champions GCRG lainnya adalah pemimpin negara Jerman, Denmark, Bangladesh, Barbados, dan Senegal. Posisi Indonesia dalam GCRG menjadi makin strategis, karena pada saat yang sama juga menjadi Presidensi G20 di 2022 dan menempati Keketuaan ASEAN untuk 2023.