Ignasius Jonan: Kerusakan Lingkungan Bisa Pengaruhi Bisnis Perusahaan

21 Maret 2023 20:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ignasius Jonan saat menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung DPR-MPR, Minggu (20/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ignasius Jonan saat menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung DPR-MPR, Minggu (20/10/2019). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, meminta hilirisasi pertambangan harus mematuhi nilai-nilai Environmental, Social, and Governance (ESG). Ia menilai kepatuhan terhadap nilai-nilai ESG menjadi tantangan bagi industri di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun, Jonan menegaskan kondisi lingkungan juga menjadi patokan investor untuk mendukung hilirisasi di Tanah Air dan dalam mengembangkan pengembangan bisnis.
“Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh perusahaan akan mempengaruhi bisnis dan juga nilai saham perusahaan kalau terdaftar di Bursa Efek. ESG sangat penting untuk hilirisasi pada seluruh industri ekstraktif,” kata Jonan saat acara Mining and Finance Forum, Selasa (21/3).
Jonan mengungkapkan asosiasi akuntan global telah mengubah standar pelaporan keuangan, yang di dalamnya akan menghitung dampak kerusakan lingkungan. Untuk itu, ia mendorong agar pihak-pihak terkait di Indonesia memperhatikan permasalahan lingkungan.
“Lembaga keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, regulator, dan pelaku industri mesti duduk bersama untuk menentukan parameter karena akan berdampak pada industri ekstraktif ini,” ujar Jonan.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Ediar Usman, menjelaskan tantangan dalam mengembangkan hilirisasi adalah pendanaan. Ia menyebut ada sejumlah proyek smelter yang macet pembangunannya karena kendala pembiayaan.
“Banyak fasilitas pemurnian kita yang tidak tepat waktu. Masalah yang sering kita temui adalah pendanaan. Kita coba lakukan market sounding dengan lembaga di dalam negeri dan internasional untuk memecahkan kendala keuangan,” ujar Ediar.
Sementara itu, Presiden Direktur Marsh Indonesia, Douglas Ure, mengungkapkan Indonesia memiliki sumber daya nikel yang melimpah. Menurutnya, pembangunan proyek hilirisasi akan mengantarkan Indonesia sebagai pemain global kendaraan listrik.
Ia menuturkan pemain industri nikel perlu didorong untuk memperhatikan lingkungan.
“Nikel menjadi komponen utama yang digunakan dalam industri. Produsen otomotif dan konsumen akhir mengharapkan rantai pasokan yang dikelola dengan baik dan ramah lingkungan," tutur Douglas.
ADVERTISEMENT
"Jika kredensial lingkungan dan kerangka peraturan Indonesia tidak berkembang lebih jauh, hal ini dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan mendatangkan investasi,” tambahnya.