ICDX Anggap Ada Bursa Bikin Harga Timah RI Bersaing dan Ekspor Meningkat

19 Oktober 2022 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Unit Metalurgi Muntok, smelter pengolahan timah PT Timah Tbk.
 Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Unit Metalurgi Muntok, smelter pengolahan timah PT Timah Tbk. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) mencatat harga timah Indonesia terus mengalami kenaikan sejak ditransaksikan melalui bursa ICDX. Harga timah mencapai USD 49.950 metrik per ton pada awal tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Vice President Research and Development ICDX, Isa Djohari, menuturkan adanya bursa ICDX dapat membentuk harga yang akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi, tujuan bursa timah didirikan adalah pembentukan harga yang transparan.
“Dengan pembelian end user, (bursa timah) mencegah transfer pricing sehingga penerimaan devisa ekspor maksimal. Dengan mekanisme di bursa, maka akan berkurang gagal bayar yang transaksinya melibatkan anggota-anggota,” ujar Isa dalam Economy Outlook Indonesia Tin Conference 2022 di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Rabu (19/10).
Isa menyebut, bursa komoditas ini telah terintegrasi dengan lembaga kliring ICH (Indonesia Clearing House) dan pusat logistik berikat. Pusat logistik tersebut dapat meningkatkan volume ekspor timah Indonesia ke dunia.
“(Sebelum memanfaatkan pusat logistik berikat), volume ekspor timah ke China sebesar 42 persen, Singapura sebesar 19 persen, India 8 persen,” kata Isa.
ADVERTISEMENT
Setelah pusat logistik berikat dimanfaatkan melebihi 20 persen, total ekspor timah ke China menembus 47,59 persen, Singapura sebesar 22,53 persen, India sebesar 12,2 persen, Malaysia sebesar 2,99 persen, dan Korea sebesar 3,39 persen.
Kemudian, ekspor timah ke Jepang mencapai 2,66 persen, Taiwan sebesar 1,77 persen, Vietnam sebesar 1,11 persen, Belgia sebesar 1,32 persen, dan Belanda sebesar 1,22 persen.
“Sebelum adanya bursa, harga timah Indonesia cenderung lebih rendah dari harga internasional. Dengan mengikuti ketentuan dari pemerintah, maka harga ICDX bisa setara dengan harga (London Market Exchange) LME,” tutur Isa.