Harga Sawit Melonjak, Bagaimana Kinerja Emitennya di Bursa Saham?

7 Oktober 2021 8:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bursa efek. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bursa efek. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga minyak sawit mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Kemarin, Rabu (6/10) harga minyak sawit sudah tembus 4.862 RM (Ringgit Malaysia) per ton.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Trading Economics, sejak awal Oktober harga minyak sawit sudah di atas RM 4.700 per ton. Rekor sebelumnya adalah RM 4.000 per ton pada 2008 alias 13 tahun lalu.
Kenaikan harga minyak bumi membuat harga sawit ikut terkerek. Permintaan biodiesel dari sawit untuk kebutuhan energi sedang melesat seiring dengan pulihnya ekonomi dunia.
Faktor lainnya adalah produksi kedelai di China yang belum mampu memenuhi permintaan, sehingga Negeri Tirai Bambu perlu lebih banyak mengimpor minyak sawit untuk kebutuhan minyak nabati.
Di sisi lain, produksi sawit di Malaysia tersendat karena perkebunan kekurangan tenaga kerja asing. Pandemi COVID-19 membuat para pekerja asing terbatas. Padahal perkebunan sawit Malaysia sangat bergantung pada pekerja asing.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, hujan lebat memperlambat panen sawit. Permintaan dunia sedang naik, namun produksi terhambat dan tak mampu mengikutinya, dampaknya harga sawit meroket.
Pekerja memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Kenaikan harga sawit ini juga mempengaruhi harga saham emiten produsen minyak sawit. Mayoritas saham emiten produsen minyak sawit (crude palm oil/CPO) kembali melonjak ke zona hijau pada perdagangan kemarin.
Saham Triputra Agro Persada (TAPG) ditutup menguat 7,64 persen di level Rp 845 per saham. Kemudian saham Jaya Agra Wattie (JAWA) melesat 6,09 persen ke level Rp 122 per saham.
Dharma Satya Nusantara (DSNG) juga mengalami kenaikan 5,88 persen ke Rp 630 per saham. Sementara Cisadane Sawit Raya (CSRA) naik 6,07 persen ke Rp 454 per saham.
Lalu saham Eagle High Plantations (BWPT) naik 3,06 persen menjadi Rp 101 saham. Begitu juga saham PP London Sumatra Indonesia (LSIP) yang melonjak 8,03 persen ke Rp 1.480 per saham. Sedangkan Salim Ivomas Pratama (SIMP) naik 3,32 persen ke Rp 498 per saham dan Astra Agro Lestari (AALI) naik 2,53 persen ke Rp 10.150 per saham.
ADVERTISEMENT
Saham Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) juga ikut naik 2,5 persen ke Rp 1.035 per saham. Sementara saham Provident Agro (PALM) terpantau stagnan di harga Rp 510 per saham.
Sedangkan Sampoerna Agro (SGRO) naik tipis 1,82 persen ke Rp 1.955 per saham. Terakhir, saham Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) naik 3,28 persen ke Rp 126 per saham.