Harga Emas Diprediksi Bisa Pecah Rekor Lagi di Pekan Ini, Tembus USD 2.206
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi, harga emas akan cetak rekor lagi di pekan ini, faktor utamanya adalah bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, kemungkinan besar menurunkan suku bunga.
"Harga emas dunia mencapai level tertinggi ya, kemungkinan besar dalam minggu ini menuju USD 2.206 (per troy ounce)," ungkap Ibrahim dalam keterangannya, Senin (11/3).
Faktor selanjutnya, kata Ibrahim, yaitu pemulihan ekonomi di China yang disebabkan banyaknya stimulus yang digelontorkan bank sentral China.
Ibrahim menambahkan, faktor lain adalah rencana bank sentral Jepang yang kemungkinan besar akan menaikan suku bunganya, untuk memperbaiki perekonomian Jepang yang bermasalah terutama di kuartal I 2024.
"Kuartal keempat tahun 2023 mengalami kontraksi dan ini kemungkinan besar akan dilakukan oleh bank sentral untuk memulihkan perekonomian dengan cara menaikan suku bunga," jelas Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Terakhir yaitu faktor geopolitik yang masih memanas di kawasan Timur Tengah. Hal ini disebabkan serangan Israel ke pasukan Hisbullah di Lebanon. Hisbullah, yang didukung oleh Iran, termasuk faksi Palestina.
"Israel melakukan penyerangan kepada Hisbullah, terhadap Libanon kemudian Libanon melakukan penyerangan kembali kepada Israel pas bersamaan dengan bulan puasa di Timur Tengah," pungkas Ibrahim.
Sebelumnya, harga emas sempat menembus level tertinggi sepanjang masa pada Kamis (7/3). Tren harga ini memperpanjang rekor karena meningkatnya spekulasi pelonggaran kebijakan moneter di Amerika Serikat.
Kondisi ini memberi sentimen positif terhadap emas batangan dari pembelian bank sentral dan permintaan safe-haven, alias emas untuk instrumen investasi yang tahan goncangan pasar.
Dikutip dari Reuters, Jumat (8/3), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi USD 2.156,93 per troy ons pada pukul 14:00 ET (1900 GMT), mencapai rekor tertinggi USD 2.164,09 selama jam perdagangan Asia. Sementara emas berjangka AS ditutup 0,2 persen lebih tinggi menjadi USD 2.165,2.
ADVERTISEMENT
Analis logam mulia di HSBC, James Steel, mengatakan risiko geopolitik juga merupakan pendorong utama harga emas batangan, kat.
"Kami hanya memiliki sekelompok kecil aset yang dapat disebut sebagai safe haven oleh investor, dan emas adalah aset nomor satu di antara aset-aset tersebut," kata dia.