Harga Batu Bara Melemah, PT Bukit Asam Pede Permintaan Ekspor Tetap Tinggi

27 November 2023 11:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bongkar muat batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Bongkar muat batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis permintaan ekspor batu bara tinggi seiring harga terkoreksi. Berdasarkan bursa ICE Newcastle (Australia), harga batu bara kontrak pengiriman Desember 2023 turun 0,08 persen menjadi USD 127.90.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bukit Asam Tbk, Farida Thamrin, mengatakan perusahaan tetap menjaga porsi ekspor yang terjaga tinggi sebesar 42 persen. Penjualan batu bara tahun ini menantang diakibatkan harga komoditas tersebut anjlok hingga 30 persen.
“Kami sangat optimis demand batu bara tinggi, terlihat di negara-negara buyer dari kami tidak hanya di area ASEAN, tapi India dan China konsisten membeli batu bara. Kami optimis melakukan perkembangan penjualan di tahun 2023,” kata Farida dalam Public Expose Live 2023, Senin (27/11).
Berdasarkan negara tujuan, porsi ekspor PTBA ke India mencapai 14 persen hingga kuartal III 2023, disusul oleh Korea Selatan sebesar 8 persen, China sebesar 7 persen, dan Kamboja sebesar 3 persen. Sementara negara lainnya mencakup Thailand, Vietnam, Taiwan, Jepang, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Bangladesh sebesar 10 persen.
ADVERTISEMENT
“Tahun ini kami bisa membukukan ekspor sekitar 42 persen, ini dengan catatan bahwa variasi dari negara-negara pembeli semakin variatif. Memang didominasi india. Tahun lalu lebih banyak China,,” lanjutnya.
Farida memprediksi harga batu bara terkoreksi di tahun 2024 dan tidak terlalu mendalam, oleh karena itu perusahaan mengantisipasi berbagai strategi. Target yang dijalankan PTBA salah satunya adalah produksi batu bara sebanyak 40 juta ton tahun ini.
“Salah satunya menaikkan porsi penjualan ekspor di tahun 2022 mungkin sekitar 35-38 persen, di tahun 2023 sudah di atas 40 persen. Selain itu juga kami berupaya menjaga semaksimal cost operasinya kita, dan kita harapkan pemerintah menjaga mitra instansi pengelola (MIP),” tutur Farida.
Total cadangan tambang yang dimiliki PTBA sebanyak 3,02 miliar ton, yang didominasi di Tanjung Enim sekitar 2,5 miliar ton. Di tengah kontraksi harga batu bara yang terus berlanjut, pendapatan PTBA turun 11 persen menjadi Rp 27,7 triliun dengan indeks harga batu bara turun 33-48 persen.
ADVERTISEMENT
“(Terkait) dividen, pada prinsipnya mendukung pemerintah atau pemegang saham apabila keputusan dividen, dividen itu ranah pemegang saham. Cash kita berupaya menjaga apabila nanti apakah pemegang saham menyetujui besaran dividen tersebut,” sambungnya.
Proyek-proyek strategis terus berjalan untuk mendukung kinerja Perusahaan. Efektif mulai 7 Oktober 2023, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 (2x660 MW) telah mencapai status Commercial Operation Date (COD) alias beroperasi secara komersial.
Selain itu, PTBA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menyepakati kerangka kerja sama pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru–Keramasan pada 12 Oktober 2023 lalu. Hal ini sejalan dengan target perusahaan untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara jalur kereta api menjadi 52 juta ton per tahun pada 2024.
ADVERTISEMENT