Garap Proyek Hulu Migas hingga Kilang, Pertamina Butuh Rp 1.324 T hingga 2024

20 Mei 2021 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina (Persero) membutuhkan modal sekitar USD 92 miliar untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sedang dikerjakan mulai 2020 hingga 2024. Dana tersebut setara Rp 1.324 triliun (kurs Rp 14.400).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, dari modal tersebut sebanyak USD 40 miliar akan dicari dari luar kas perusahaan.
"Kami rencanakan minimal USD 40 miliar ini harus dari eksternal resources, baik dari kemitraan, loan, ataupun bond dan ini semua ditangani di holding," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (20/5).
Target dana USD 92 miliar itu dimulai sejak 2020 hingga empat tahun ke depan karena sejak tahun lalu perusahaan sudah merampungkan perubahan organisasinya secara besar-besaran yaitu membentuk enam subholding dan merampingkan direktorat di holding.
Ilustrasi kilang Pertamina. PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP). Foto: Dok. Pertamina
Adapun bisnis model subholding yang dibentuk mulai dari sektor hulu migas (upstream), pengolahan BBM dan non BBM dengan pembangunan dan modifikasi kilang, pemasaran BBM dan non BBM, logistik-supply chain, distribusi gas, geothermal, hingga shipping.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan, total biaya modal hingga lima tahun ke depan itu, hanya 38 persen dari kas internal perusahaan. Sisanya akan dicari melalui berbagai sumber, mulai dari utang, pasar saham, hingga ekuitas calon mitra.
"Jadi selebihnya 62 persen itu kita expect (berharap) dari partnership dan external funding dari sisi bank loan atau unlock value (IPO). Ini ke depan kita garap dan sangat terbuka," kata dia dalam acara 'Prospek BUMN 2021 sebagai Lokomotif PEN dan Sovereign Wealth Fund', Kamis (4/3).
Untuk di sektor hulu migas, perkiraan modalnya USD 64 miliar, di downstream USD 20 miliar, dan di sektor gas, power, serta energi baru terbarukan Rp 8 miliar.
ADVERTISEMENT
Pertamina memiliki 14 proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Di luar itu, ada sejumlah proyek besar seperti pabrik olefin TPPI yang asetnya dimiliki Kementerian Keuangan.
Emma mengatakan, sejumlah strategi investasi ini dirancang perusahaan dalam proses transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan Pertamina.