Fakta-fakta Pemerintah Mau Bagi-bagi Rice Cooker Gratis

5 Desember 2022 7:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rice cooker. Foto: Jimmy Vong/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rice cooker. Foto: Jimmy Vong/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah berencana membagikan rice cooker gratis untuk 680 ribu keluarga penerima manfaat (KPM). Program tersebut ditujukan untuk masyarakat tidak mampu atau lebih tepatnya pelanggan listrik rumah tangga bersubsidi dengan daya 450 dan 900 Volt Ampere (VA).
ADVERTISEMENT
Kebijakan yang mau dijalankan pemerintah tersebut mendapat berbagai tanggapan mulai dari ekonom hingga emak-emak.
Berikut kumparan rangkum fakta-fakta pembagian rice cooker gratis:

Habiskan Dana Rp 340 Miliar

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan rencana baru untuk meningkatkan konsumsi listrik masyarakat melalui program bagi-bagi 680.000 rice cooker gratis atau Program Bantuan Penanak Nasi Listrik (PBPNL).
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan alokasi pendanaan untuk program PBPNL atau e-cooking tersebut menggunakan APBN sebesar Rp 340 miliar.
"Alokasi pendanaan program e-cooking sebesar Rp 340 miliar untuk paling sedikit 680.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) saat ini telah masuk dalam DIPA Ditjen Ketenagalistrikan Tahun Anggaran (TA) 2023," ungkap Dadan kepada kumparan, Kamis (1/12).
ADVERTISEMENT

Sebagai Upaya Transisi Energi Bersih

Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat sosialisasi Perpres No 112/2022 secara virtual, Jumat (7/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
Dadan Kusdiana mengatakan manfaat program bagi-bagi rice cooker untuk pelanggan PLN bersubsidi tersebut. Pertama, mendukung program Presiden Jokowi dalam pemanfaatan energi bersih yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Program tersebut, kata Dadan, juga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan LPG 3 kg, otomatis akan mengurangi beban impor LPG nasional sebagai salah satu upaya transisi menuju energi bersih.

Ekonom Nilai Pembagian Rice Cooker Gratis Tidak Efektif

Direktur Centre of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira, mempertanyakan manfaat dari pembagian rice cooker gratis untuk masyarakat Indonesia. Ia menilai pemerintah terkesan ingin menyelesaikan persoalan oversupply atau kelebihan kapasitas listrik lewat cara cara yang kurang tepat dan tidak signifikan.
"Yang jadi pertanyaan besar bagi bagi rice cooker ini apa manfaatnya?" ujar Bhima kepada kumparan, Sabtu (3/12).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, permasalahan yang ada di Tanah Air selama ini bukan dari sisi hilir pengguna. Hal ini tentunya akan kembali mengulang kegagalan rencana kompor induksi listrik.

Batu Bara Berperan Besar dalam Transisi Energi

Bhima menilai transisi energi bisa dicapai apabila sumber listriknya dapat terlepas dari ketergantungan batu bara. Selama dominasi batu bara di pembangkit listrik masih terjadi, upaya mengurangi emisi di ujung konsumen tidak akan efektif.
Untuk itu, ia meminta agar PLN berfokus pada pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) yang masif. Selain itu juga, PLN harus membenahi kontrak jual beli listrik dan menghentikan total seluruh pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara termasuk di kawasan industri.

Rice Cooker Gratis Diterima Emak-emak

Di sisi lain, Della, salah satu pengunjung yang sedang berbelanja di Pasar Slipi, mengaku ingin sekali mendapatkan rice cooker gratis dari pemerintah. Sebab, jika diminta membeli sendiri rice cooker, dirinya akan berpikir dua kali akibat kondisi perekonomian yang sedang tidak stabil saat ini.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya dibagi ya mau, kalau disuruh beli ya nanti dulu lagi susah ekonominya," ujar Della kepada kumparan, Sabtu (3/12).
Ilustrasi rice cooker. Foto: New Africa/Shutterstock
Dia menuturkan di rumahnya tidak menggunakan rice cooker. Sebab, dirinya jarang masak dan hanya tinggal berdua bersama sang suami. "Terima kasih ya, senang dibagi," tambahnya.
Hal senada disampaikan Rita, pedagang bahan pokok di Pasar Slipi. Ia juga akan menerima pemberian pemerintah, karena secara kebetulan rice cooker miliknya sedang rusak. "Kalau dikasih ya Alhamdulilah," kata dia.

Pembagian Rice Cooker Gratis Dinilai Lebih Tepat Dibanding Pakai Gas

Sementara itu, pedagang bahan pokok lainnya yang ditemui kumparan, Surip Tiyah, mengungkapkan program ini turut membantu masyarakat yang tidak memiliki rice cooker untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
ADVERTISEMENT
Dia menganggap penggunaan rice cooker sangat praktis dan efisien, karena tidak hanya digunakan untuk menanak nasi saja, melainkan dapat merebus air hingga masak sayur. Surip menilai penggunaan rice cooker tidak akan terlalu berpengaruh ke meteran listrik miliknya.
Menurutnya, langkah itu tepat ketimbang pemakaian gas yang lebih runyam. Ia melihat bahwa pemerintah menaruh perhatian yang cukup dalam bagi masyarakat tidak mampu.
"Cuman colok doang, kalau tidak punya gas, tidak bisa masak. Itu namanya pemerintah mengerti rakyatnya yang tidak mampu, tidak mampu maksudnya orang kecil," tegas Surip.