Fakta-fakta Laporan Keuangan GoTo 2023: EBITDA Positif, Cetak Rugi Rp 11,8 T

20 Maret 2024 8:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo GoTo. Foto: Aditya Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo GoTo. Foto: Aditya Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan laporan keuangan selama tahun 2023. Untuk pertama kalinya, GOTO mencetak EBITDA Grup yang disesuaikan positif.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum fakta-fakta laporan keuangan GoTo pada tahun 2023:
EBITDA yang Disesuaikan Positif untuk Pertama Kali Rp 77 Miliar
GoTo untuk pertama kalinya mencetak EBITDA Grup yang disesuaikan positif senilai Rp 77 miliar di kuartal IV 2023.
EBITDA yang disesuaikan merupakan pengukuran keuangan non-PSAK yang dimulai dengan rugi sebelum pajak penghasilan, disesuaikan dengan biaya-biaya lain.
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo menjelaskan, GoTo telah meletakkan landasan operasional yang kuat dengan tercapainya EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV 2023 dan terjalinnya kemitraan strategis dengan TikTok pada bisnis e-commerce yang akan berdampak luas kepada bisnis-bisnis Financial Technology dan On-Demand Services.
“Kami akan melakukannya dengan berpegang teguh pada misi kami untuk memperkaya pengalaman konsumen serta membuat produk dan layanan kami dapat menjangkau basis konsumen secara lebih luas,” kata Patrick, Selasa (19/3).
Patrick Walujo. Foto: Facebook/Patrick Walujo
Rugi Bersih GoTo Rp 11,8 Triliun, Turun 60 Persen
ADVERTISEMENT
GoTo membukukan rugi bersih di luar pembalikan nilai goodwill (goodwill reversal) senilai Rp 11,8 triliun, turun 60 persen yoy dibanding tahun 2022 senilai Rp 29,4 triliun.
Sementara rugi operasional tercatat senilai Rp 10,3 triliun atau menyusut 66 persen dibandingkan tahun 2022 senilai Rp 30,3 triliun.
Apabila GoTo memasukkan nilai goodwill tersebut, maka grup GoTo membukukan kerugian senilai Rp 90,5 triliun untuk keseluruhan tahun buku 2023.
Pencatatan nilai goodwill diwajibkan dalam standar akuntansi keuangan yang berlaku, yang merupakan dampak transaksi Tokopedia dan TikTok yang mengakibatkan hilangnya pengendalian GoTo terhadap Tokopedia dimulai 1 Februari 2024.
Rugi yang diakibatkan pembalikan nilai goodwill tersebut bersifat tidak berulang (non-recurring), nonkas, dan tidak berdampak kepada EBITDA yang disesuaikan maupun arus kas perseroan.
ADVERTISEMENT
Pendapatan Bersih GoTo Rp 14,8 Triliun, Naik 30 Persen
GoTo membukukan pendapatan bersih senilai Rp 14,8 triliun atau naik 30 persen dibandingkan tahun 2022 senilai Rp 11,3 triliun. Sedangkan pendapatan bruto naik 6 persen menjadi Rp 24,3 triliun, dibandingkan tahun 2022 senilai Rp 22,9 triliun.
Nilai transaksi bruto (GTV) GoTo mencapai Rp 606,5 triliun, turun tipis 1 persen dibandingkan tahun 2022 senilai Rp 613,4 triliun.