Fakta-fakta 2 Konglomerat Bangun Konsorsium Garap Tol Akses PIK 2 Rp 23,22 T

3 Agustus 2023 6:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan PIK 2. Foto: Bagus upc/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan PIK 2. Foto: Bagus upc/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua grup konglomerasi, Salim Grup dan Agung Sedayu membangun konsorsium untuk garap Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg. Bahkan dalam hal ini, konsorsium tersebut telah meneken kerja sama dengan Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
ADVERTISEMENT
"Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg dengan total panjang mencapai 38,60 km dan merupakan proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atas prakarsa badan usaha (unsolicited project)," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam acara penandatanganan kerja sama, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (2/8).
Jalan Tol ini nantinya akan melengkapi sistem koridor di sebelah barat, yang dapat memberikan dukungan pengembangan wilayah ekonomi sekitar.
Berikut adalah fakta-faktanya yang telah kumparan rangkum:

Telan Investasi hingga Rp 23,22 Triliun

Pembangunan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg diprakarsai oleh PT Duta Graha Karya dengan nilai investasi sebesar Rp 23,22 triliun dengan masa konsesi 40 tahun terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
"Nantinya Jalan Tol ini akan tersambung dari Jakarta hingga ke Merak, mudah-mudahan dari barat tidak lewat dalam kota Jakarta tetapi bisa lewat ke arah tol JORR," kata Basuki.
ADVERTISEMENT

Jalan Tol untuk Kembangkan Tangerang bagian Utara

Penandatanganan perjanjian pengusahaan Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg. Dok: BPJT
Menteri Basuki menginstruksikan kepada Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR untuk memonitor kualitas konstruksi mulai dari perencanaan desain hingga proses pembangunan.
"Jalan Tol ini dibangun melewati daerah pantai dan nantinya akan banyak ditemukan tanah lunak, sehingga harus ada ketelitian dalam penelitian geologi tanah supaya dalam pelaksanaannya sesuai yang direncanakan serta memperlancar konstruksinya," ujarnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Miftachul Munir, mengatakan pembangunan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg bertujuan untuk mengembangkan kawasan Kabupaten Tangerang bagian Utara. Selain itu juga sebagai upaya dalam mendukung kelancaran lalu lintas kendaraan di Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta.

Ditargetkan Bisa Beroperasi 2025-2026

Untuk Seksi 1 hingga 4 mulai dari Jalan Tol Sedyatmo hingga Kohod ditargetkan akan selesai konstruksinya dan dioperasikan pada tahun 2025, selanjutnya untuk Seksi 5 hingga 8 dari Kohod hingga Rajeg ditargetkan selesai konstruksinya pada tahun 2026
ADVERTISEMENT
Proses pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg sudah disampaikan secara terbuka sejak tanggal 25 September 2020 berdasarkan Surat Menteri PUPR Nomor PB.02.01-Mn/1818. Kemudian berdasarkan Surat Menteri PUPR nomor PB 0201-Mn/1320 pada tanggal 22 Juni 2023 tentang penetapan pemenang lelang yang diprakarsai oleh PT Duta Graha Karya.

Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg Memiliki 8 Seksi

Jalan Tol ini juga memiliki 2 buah Junction (JC) yaitu, JC Sedyatmo yang terkoneksi dengan Jalan Tol Prof. Sedyatmo, dan JC Rajeg yang terkoneksi dengan Tol Semanan-Balaraja. Serta 7 Simpang Susun (SS) Kosambi, Teluk Naga, Tanjung Pasir, Kohod, Surya Bahari, SS Paku Haji, dan SS Mauk.
ADVERTISEMENT