ExxonMobil Gandeng PDSI Bikin Rig Pengeboran Infill Clastic di Banyu Urip

10 Agustus 2023 16:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan Minyak Exxon Foto: REUTERS/Rick Wilking
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan Minyak Exxon Foto: REUTERS/Rick Wilking
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) bersama ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) memastikan produksi Lapangan Banyu Urip tetap moncer, salah satunya dengan melakukan pengeboran sumur infill clastic.
ADVERTISEMENT
Adapun hingga Juni 2023, ExxonMobil Cepu Ltd menjadi salah satu kontributor terbesar produksi minyak secara nasional, yakni sekitar 164 ribu barel minyak per hari (BOPD) atau sebesar 114 persen dari target APBN 2023.
Untuk menggenjot produksi tersebut, EMCL melakukan penandatanganan kontrak pengadaan rig pengeboran Banyu Urip infill clastic dengan PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI).
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menuturkan kolaborasi antara EMCL, PHE dan PDSI dapat mempercepat pengadaan rig, sehingga jadwal pemboran dapat dimajukan dari yang semula September 2024 menjadi Februari 2024.
"Pemboran yang akan dilaksanakan ini merupakan eksekusi dari proyek yang mendapat insentif dari pemerintah dan diestimasikan akan memproduksikan cadangan lebih dari 42 juta barel serta membuktikan cadangan reservoir clastics," jelasnya saat seremoni pengadaan rig Banyu Urip Infill Clastic, Kamis (10/8).
ADVERTISEMENT
Dwi mengharapkan, kinerja yang baik dapat terus dilanjutkan saat eksekusi pengeboran ini direalisasikan, sebab kegiatan pemboran strategis ini sebagai salah satu program kerja untuk menahan penurunan produksi di Banyu Urip.
“Lapangan Banyu Urip merupakan salah satu kontributor terbesar produksi minyak nasional saat ini. Untuk itu, eksekusi program pengeboran ini diharapkan dapat dilakukan secara tepat waktu dan efisien, karena dinamika dari Banyu Urip sangat mempengaruhi produksi nasional”, ujar Dwi.
Dia pun meminta tidak ada keterlambatan pengadaan rig, sehingga tidak ada bottleneck dalam implementasi pengeboran Banyu Urip infill clastic. Di sisi lain, dia berharap PDSI terus melakukan investasi pengadaan rig untuk mendukung penyelesaian proyek pengeboran yang lain.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, di gedung DPR, Rabu (24/5/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Adapun rencana pengeboran di Banyu Urip ini mencakup 5 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastic. Dwi berharap dengan kegiatan ini akan ada tambahan sekitar 18 ribu barel minyak per hari dari lapangan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dengan potensi infill sama clastic tadi akan ada kenaikan sekitar 18 ribu, jadi nanti tentu akan kembali nomor satu (produksi terbesar di Indonesia)," ucapnya.
Presiden ExxonMobil Indonesia Carole Gall menambahkan harapannya dapat melanjutkan kesuksesan kampanye pengeboran Banyu Urip infill clastics dan berkontribusi mendukung target produksi nasional, dengan aman, tepat waktu dan efisien.
"Kami senang bisa bekerja sama dengan PDSI lagi, kami memiliki sejarah panjang dan kesuksesan kerja sama, setelah kampanye pengeboran pengembangan Banyu Urip pada tahun 2013-2016. Selama kampanye tersebut, kami mengebor 40 sumur baru," jelasnya.
Carol menjelaskan, kampanye pengeboran Banyu Urip menggunakan dua rig pertama buatan Indonesia tersebut telah menghasilkan 600 juta barel minyak hingga saat ini, melampaui perkiraan awal produksi sebesar 450 juta barel.
ADVERTISEMENT