Emiten Sawit TP Rachmat (TAPG) Raup Laba Bersih Rp 2,33 T di Kuartal III 2022

25 Oktober 2022 17:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perkebunan sawit di Malaysia. Foto: ashadhodhomei/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkebunan sawit di Malaysia. Foto: ashadhodhomei/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten kelapa sawit milik Taipan Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mengantongi laba bersih senilai Rp 2,33 triliun pada kuartal III 2022. Laba ini melonjak 227,73 persen dibanding Rp 713,16 miliar pada kuartal III 2021.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada hari Selasa (25/10), melesatnya laba bersih ini didorong oleh pendapatan yang naik 51,51 persen menjadi Rp 6,74 triliun hingga 30 September 2022.
Segmen yang berkontribusi besar terhadap total pendapatan perseroan adalah minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit sebesar Rp 6,7 triliun. Pendapatan segmen ini melesat 53,1 persen dari Rp 4,37 triliun per 30 September 2021.
Pendapatan lainnya berasal dari segmen tandan buah segar (TBS) sebesar Rp 20,7 miliar, dan karet sebesar Rp 20,94 miliar. Triputra Agro tercatat menjual produknya sebesar Rp 2 triliun atau 29,65 persen dari total penjualan ke PT Sinar Alam Permai.
Kemudian, TAPG juga menjual produknya ke PT Refinery Nusantara dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk masing-masing sebesar Rp 1,25 triliun dan Rp 710 miliar.
ADVERTISEMENT
TAPG juga memperoleh pendapatan dengan penjualan produk ke PT Energi Unggul Persada dan PT Wilmar Nabati Indonesia, masing-masing sebesar RP 604,34 miliar dan RP 589,73 miliar.
“Grup terkena dampak risiko harga komoditas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar, dan lingkungan ekonomi global,” ujar manajemen TAPG.
Manajemen mengungkapkan, dampak tersebut timbul dari penjualan produk kelapa sawit dan karet, dengan margin laba atas penjualan produk kelapa sawit dan karet tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.
Adapun beban pokok penjualan meningkat 16,38 persen, mencapai RP 3,96 triliun per kuartal III. Laba per saham dasar naik menjadi Rp 118 per 30 September 2022 dibanding Rp 36 per 30 September 2021.
ADVERTISEMENT