Ekspor Toyota Yaris Cross ke Meksiko Terhambat, Airlangga Buka Suara

18 Oktober 2023 17:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produksi Toyota Yaris Cross di Karawang Plant 2 Foto: Gesit Prayogi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Produksi Toyota Yaris Cross di Karawang Plant 2 Foto: Gesit Prayogi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi keluhan produsen kendaraan roda empat, Toyota, yang tak bisa maksimal ekspor Yaris Cross ke Meksiko. Hal ini lantaran adanya pembatasan kuota impor oleh pemerintah Meksiko.
ADVERTISEMENT
Airlangga memastikan akan mengusahakan agar Indonesia dapat menjalin perjanjian kerja sama perdagangan atau Free Trade Agreement (FTA) dengan Meksiko.
Di sisi lain, pihaknya juga akan menjalin Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik atau Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
“Bilateral FTA kita akan terus dorong, tapi salah satu juga bisa kita kaji CPTPP karena itu akan membuka banyak,” tutur Airlangga saat ditemui usai pembukaan TEI 2023 di ICE BSD, pada Rabu (18/10).
Dia melanjutkan, jika adanya perjanjian CPTPP akan menguntungkan Indonesia. Sebab, produk ekspor Indonesia akan memiliki jangkauan lebih luas hingga Amerika Utara.
Sementara, dari segi tantangan, Airlangga menyebutkan pihaknya tidak dapat menjanjikan perjanjian antar negara ini dapat diteken dalam satu tahun. “Itu berbasis negosiasi, FTA itu tidak satu tahun (selesai satu tahun), itu 1-2 tahun baru kita bisa akses pasarnya,” tambah Airlangga.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebelumnya, berdasarkan dokumen yang diterima kumparan, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMIM) menyurati Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan akibat terhalangnya pengiriman Toyota Yaris Cross akibat adanya kuota dari Meksiko.
ADVERTISEMENT
“Kami sedang Mempelajari untuk menambah volume ekspor ke negara Meksiko untuk produk Yaris Cross sebanyak 10.000 unit per tahun namun kami menghadapi kendala limitasi kuota impor dari negara Meksiko. Apabila hal ini terus berlanjut maka akan terdapat potensi ekspor berkurang sebesar USD 120 juta sampai 150 juta yang akan berdampak pada neraca perdagangan Indonesia,” tulis surat tersebut.
Diketahui untuk negara yang membeli umum menjalin CPTPP, Meksiko menetapkan batasan importasi kendaraan roda empat sebanyak 1.000 unit.
Ekspor Toyota
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang Januari – September 2023, Toyota Indonesia mencatatkan pencapaian ekspor sebesar 213.901 unit. Pencapaian ini naik 2,5 persen dengan performa ekspor di periode yang sama di tahun 2022 (208.775 unit).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gaikindo mencatatkan kinerja ekspor CBU sebanyak 379.498 unit periode Januari-September 2023. Toyota Indonesia menyumbangkan 56 persen pencapaian kinerja total ekspor dari kendaraan bermerek Toyota, yang termasuk di dalamnya HEV Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross.
Tercatat hingga lebih dari 39.000 unit total produksi Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross yang sudah dilengkapi dengan varian elektrifikasi diterima dengan baik di pasar domestik hingga internasional.
“Selain memperkuat struktur industri otomotif nasional, semakin banyaknya permintaan ekspor kendaraan elektrifikasi juga meningkatkan peran Indonesia sebagai salah satu basis terbesar aktivitas produksi dan ekspor kendaraan Toyota di kancah global,” ujar Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, dalam keterangannya.
Bob menjelaskan, peran industri otomotif nasional sebagai industri padat karya menjadi begitu penting. Selain itu, pencapaian ekspor industri otomotif nasional merupakan potensi besar bagi bangsa Indonesia yang ke depannya dapat terus berkembang dan meningkat kontribusinya bagi neraca dagang Pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Hal ini menunjukkan kekuatan SDM nasional yang tidak hanya unggul dalam bentuk populasi saja, namun juga berdaya saing tinggi karena berhasil menghasilkan produk-produk otomotif berteknologi tinggi ke pasar global,” jelasnya.
Selain melakukan ekspor kendaraan secara utuh, Toyota Indonesia juga melakukan ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD), ekspor mesin, komponen dan alat pendukung produksi (dies and jigs). Selain itu, sejak tahun 2019 kendaraan konversi seperti cash carrier, well-cab, dan patrol car juga diekspor oleh Toyota Indonesia ke mancanegara.