Dirut BSI Beberkan Strategi Hadapi Suku Bunga yang Tinggi di 2024

30 April 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps atau 0,25 persen menjadi 6,25 persen di bulan April 2024.
ADVERTISEMENT
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen sampai Desember 2024.
Dalam menghadapi suku bunga yang tinggi di 2024, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan bahwa perlunya menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga bisnis bank.
Dia mengatakan BSI akan fokus untuk mendukung pertumbuhan dana murah, yang terdiri dari tabungan dan giro di tahun ini.
"Karena sebagian tabungan yang dimiliki BSI adalah tabungan wadiah, di mana customer atau nasabah kita menempatkan dananya atau minta dikelola dananya oleh BSI tanpa meminta return ataupun imbalan apa pun, cost of fund-nya hampir 0 persen," ujarnya dalam paparan kinerja perseroan, Selasa (30/4).
Petugas teller BSI sedang melayanani transaksi nasabah di BSI Kantor Cabang Jakarta The Tower. BSI menyediakan layanan operasional akhir pekan (weekend banking) di 459 kantor cabang BSI di seluruh Indonesia. Foto: Dok. Istimewa
Hery menilai dengan meningkatnya suku bunga acuan BI, hal ini akan ikut mengerek suku bunga dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Tapi bisanya itu term deposit ya. BSI beruntung punya dana murah yang cukup kuat dari sisi tabungan lebih dari Rp 120 triliun. Giro Rp 58 triliun dan ini modal dasar kita untuk bisa terus mendukung pertumbuhan dari sisi dana murah," kata Hery.
Adapun strategi jangka panjang BSI dari sisi dana pihak ketiga. Hery menyatakan pihaknya selalu ingin meningkatkan dana murah yang terdiri dari tabungan dan giro.
"Caranya dengan memperbaiki infrastruktur terkait dengan franchise funding kita dalam hal ini adalah payment yang terkait dengan transaksi banking, hal ini adalah mobile banking, kemudian EDM, EDC, QRIS, dan sebagainya itu menjadi bagian untuk mendukung pertumbuhan DPK BSI," ujarnya.